|
Pulang Pisau, BPost Sejumlah pelanggan PDAM di Pulang Pisau mengeluhkan air yang disalurkan ke tempat tinggal mereka keruh seperti air sungai, sehingga tak layak dikonsumsi. Bahkan diduga air itu masih bercampur lumpur. Beberapa pelanggan mengaku takut untuk langsung menggunakan air itu, sehingga sebelum dimasak terpaksa ditaruh dahulu di tempat penampungan seperti di drum dan ember. "Saya sudah satu tahun menggunakan air PDAM, dari pertama sampai sekarang airnya tidak pernah jernih. keruh tidak lebih dari air sungai. Saya kira di tempat saya saja yang seperti itu, ternyata tetangga saya juga mengeluhkan kondisi tersebut," kata Marjuki warga Kompleks Sosial Kahayan Hilir Pulang Pisau, Minggu (2/4). Menurutnya, selain keruh, air PDAM juga tidak lancar karena hanya bisa mengalir mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. "Itu pun keluarnya kadang hanya sedikit," katanya. Basnah warga Jalan Tingang Menteng RT 05 mengaku, air untuk keperluan minum terpaksa harus ditampung lebih dulu, namun kadang-kadang juga air dari kran yang keruh langsung direbus. "Kalau untuk mandi dan mencuci pakaian kami biasanya langsung mengambil dari kran, karena untuk menampung lebih dulu tidak ada tempatnya, jadi, setelah pakaian dicuci, terlihat masih agak kusam, karena tempat penampungan air terbatas," katanya. Dia berharap pihak PDAM supaya bisa mendengar keluhan warga dan berusaha memberikan pelayanan yang baik. "Jangan seperti ini setiap hari kami mengonsumsi air yang keruh. Ini mungkin tidak diolah atau disaring terlebih dulu," katanya. Dikonfirmasi Kepala PDAM Cabang Kapuas yang berkantor di Pulang Pisau, Sishernowo SE, mengatakan, keruhnya air PDAM tersebut karena banyak faktornya, terutama mesin pengolah air yang tidak normal lagi. "Mesin yang ada hanya mampu menghasilkan 17 liter/detik, padahal normalnya 25 liter/detik. Tapi kan tidak setiap hari keruh, kadang-kadang saja," katanya. Menurutnya, dengan pelanggan sebanyak 1250 itu, otomatis tidak semua pelanggan terlayani dengan baik. "Memang, pendistribusian ke pelanggan tidak 24 jam. Ini dilakukan karena mesin sudah tidak mampu lagi melayani secara terus-menerus, karena sudah tua yaitu dari tahun 1970," katanya. Masalah lain yang mempengaruhi, PDAM Pulang Pisau hingga saat ini masih menginduk pada PDAM Kapuas.ck2 Post Date : 04 April 2006 |