|
Kuala Kapuas, BPost Pelanggan air bersih di kawasan Barimba Kecamatan Kapuas Hilir, Kapuas, beberapa waktu terakhir mengeluhkan rendahnya kualitas air leding yang mengalir ke rumah mereka. Ini karena, air yang disalurkan dari unit Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) itu berwarna coklat. Selain dinilai tidak layak konsumsi, mereka juga meragukan kualitasnya. "Masa air yang coklat begitu dipakai. Jangankan diminum, untuk mandi saja saya lebih memilih pakai air sungai," ujar Atok, warga Barimba, Selasa (25/4). Menurut dia, keadaan ini sudah beberapa lama berlangsung. Bahkan dia menduga, jika pihak PDAM setempat hanya menyalurkan air sungai ke pelanggan, tanpa melalui proses penyaringan sebagaimana mestinya. Belum lagi persoalan jam operasional yang disebutkan hanya sekitar tujuh jam dalam sehari. "Padahal komitmen awal saat pemberlakukan kenaikan tarif, jam operasional yang dijanjikan 14 jam," keluhnya. Bagi mereka, kenaikan tarif PDAM dapat dimaklumi asalkan sesuai dengan kualitas pelayanan yang diterima. Namun kenyataannya, penyaluran air kecoklatan ke tempat mereka, tetap diperhitungkan. "Jangan-jangan, air pembuangan yang justru dialirkan dan dibebankan kepada kami sebagai pelanggan," duga Atok. Dirut PDAM Kapuas H Kasiyan SE SH MM, mengaku telah menerima informasi serupa. Namun pengecekan terhadap masalah itu belum sempat dilakukan. "Terima kasih laporannya. Ini akan langsung saya tindaklanjuti dengan melakukan pengecekannya ke lapangan," kata Kasiyan, Selasa (25/4). Meski demikian, dia menampik jika unit PDAM di daerah itu dikatakan menyalurkan air pembuangan dan membebankannya ke meteran air pelanggannya, termasuk lamanya jam operasional. "Silakan cek, rata-rata operasionalnya di atas 12 jam." ami Post Date : 27 April 2006 |