|
REMBANG, KOMPAS - Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin Rembang, Jawa Tengah, yang diasuh KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, bekerja sama dengan Kementerian Negara Riset dan Teknologi menerapkan teknologi reverse osmosis atau desalinasi. Teknologi itu mampu mengubah air payau menjadi air siap minum. Penanggung jawab pengolahan air Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin, Bisri Adib Hatani, Sabtu (12/7), mengatakan, penerapan teknologi itu merupakan salah satu upaya pondok pesantren dan masyarakat sekitar mengatasi kesulitan air bersih. Di kota Rembang, sebagian besar sumur warga berair payau sehingga berasa asin, antah, dan agak lengket di badan. Dengan teknologi desalinasi, kandungan garam air sumur pondok pesantren dapat dikurangi. Berdasarkan riset Kementerian Negara Riset dan Teknologi, kandungan garam yang semula 1.500 miligram per liter berkurang menjadi 500 miligram per liter. ”Kandungan garam itu lebih kecil dibandingkan air mineral dalam kemasan yang mempunyai kandungan garam rata-rata 900 miligram per liter,” kata Adib. Kini, air siap minum itu dapat dimanfaatkan para santri untuk memenuhi kebutuhan masak dan minum. Air itu juga dijual ke masyarakat seharga Rp 2.500 per galon kapasitas sembilan liter dengan merek dagang Arsinum (Air Siap Minum). Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin, Mustofa Bisri, berpesan agar teknologi itu digunakan untuk membantu sesama. Jangan sampai teknologi itu justru membuat manusia takut dan menderita. (HEN) Post Date : 14 Juli 2008 |