Air Pasang Rendam 200 Rumah

Sumber:Kompas - 16 April 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SEMARANG, KOMPAS - Luapan air laut merendam sekitar 200 rumah di Kampung Kali Asin, Kelurahan Kuningan, Kecamatan  Semarang Utara, Kota Semarang, Senin (14/4). Rendaman tersebut disebabkan tanggul anak Kali Semarang tak mampu menahan luapan air laut pasang.

Menurut keterangan warga, permukaan sungai mulai naik sekitar pukul 15.00. Tanggul tepian bibir sungai setinggi sekitar 20 sentimeter tak mampu menahan luapan yang semakin deras. Pada sekitar pukul 15.30 air mulai merendam rumah warga di RT 8, 9, dan 10 dengan ketinggian sekitar 70 cm.

Menurut Utomo (38), Ketua RT 10, kejadian ini yang paling besar dibandingkan kejadian sebelumnya. Sejak awal Maret kampungnya terendam empat kali. "Jika air laut pasang, kampung kami memang kerap terendam. Namun, ini yang terparah," ujarnya.

Utomo menuturkan, selama ini warga di Kampung Kali Asin berinisiatif meninggikan tanggul bibir sungai. Peninggian itu dibiayai dari swadaya masyarakat. Ia menyatakan, warga sudah mengajukan bantuan kepada pihak kecamatan lewat kelurahan. Bantuan

Ketika dikonfirmasi, Lurah Kuningan Sumardi mengemukakan, bantuan peninggian tanggul sungai rencananya direalisasikan pada 2009. Selain peninggian tanggul, jalan di Kampung Kali Asin akan diperbaiki. "Sambil menunggu perbaikan total tahun depan, sementara ini kami meninggikan tanggul dengan biaya swadaya masyarakat," katanya.

Akibat luapan air laut itu, warga mengungsikan barang-barang rumah tangga mereka, seperti televisi, kasur, dan peralatan rumah tangga lain ke tempat yang lebih tinggi. Ada yang menaruh barang- barang mereka di becak dan di perahu yang ditambatkan di sungai.

Luapan air turut membawa sampah yang sebagian masuk ke dalam rumah warga. Tak hanya sampah organik, seperti dedaunan dan potongan kayu, bangkai ayam dan ikan tampak hanyut. Akibatnya bau menyengat sampah menyebar di permukiman warga.

Veronika (30), salah seorang warga, menuturkan, sampah-sampah itu disebabkan ulah warga sendiri yang membuang sampah sembarangan di sungai. "Warga kerap membuang sampah dapur ke sungai, misalnya sisa-sisa potongan ikan. Sampah itulah yang menyebabkan bau," ujarnya.

Luapan air laut masuk hingga ke dalam rumah warga di RT 8, 9, dan 10 yang dihuni sekitar 260 kepala keluarga. Di beberapa rumah warga di RT 10 air bahkan menggenang hingga ketinggian hampir satu meter.

Selain merendam rumah warga, air merendam pemakaman umum di RT 10. Beberapa hewan ternak milik warga, seperti kambing dan ayam, diungsikan di cungkup makam yang tidak terendam.

Meski merendam rumah, menurut Utomo, warga belum berencana mengungsi. Sementara ini yang dilakukan warga adalah menyelamatkan barang-barang rumah tangga mereka ke tempat yang lebih tinggi. (A03)



Post Date : 16 April 2008