|
JAKARTA (SINDO) Gelombang pasang tidak hanya menimbulkan genangan air laut di hampir seluruh wilayah pesisir Jakarta. Air juga menggenangi ruas tol Bandara Soekarno-Hatta hingga menimbulkan kemacetan luar biasa sepanjang hampir enam kilometer dari Bandara hingga Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, tadi malam. Akibat lainnya, penerbangan dari Bandara Soekarno- Hatta,Cengkareng nyaris lumpuh. Hingga pukul 20.00 WIB,tadi malam, sebanyak 23 jadwal keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta mengalami penundaan. Perincian jadwal keberangkatan domestik yang delay yakni 10 jadwal keberangkatan Lion Air,4 AdamAir, 1 Air Asia, 2 Batavia Air. Kemudian 3 jadwal Mandala Airlines, 2 Garuda Indonesia, dan 1 Merpati Airlines. Saat ini, masih terjadi penumpukan penumpang di Terminal I dan II,kata Haryanto. Air laut pasang telah menutup akses Tol Sedyatmo yang menjadi jalur utama menuju Bandara Soekarno- Hatta. Air menggenangi jalan tol Bandara arah ke Pluit di KM 27+400 sepanjang 400 meter dengan tinggi 20 cm. Sementara dari arah Pluit ke Bandara juga terjadi genangan air setinggi 10 cm. Untuk mengantisipasi tertutupnya akses ke Bandara, administratur membuka pintu belakang Bandara (M1). Sementara, pengelola ruas tol Bandara, PT Jasa Marga mengoperasikan lima pompa air untuk menyedot air di wilayah genangan. Sebenarnya ada 10 unit pompa yang tersedia,dan lima unit pompa yang dioperasikan, katanya. Menurut Kepala Kantor Administrator Bandara Soekarno- Hatta, Herry Bakti,beberapa pesawat yang menunggu penumpang sejak pukul 16.00, sekitar pukul 17.00 sudah ada yang berangkat. Namun, dengan terpaksa sejumlah penumpang yang tidak sampai ke bandara dibatalkan tiketnya, dengan kesepakatan penggantian dengan pihak maskapai penerbangan masing-masing. Banjir di Pesisir Selain menggenangi ruas tol ke arah Bandara, air pasang juga menggenangi kawasan pesisir DKI Jakarta dan Tangerang. Genangan air terlihat di Muara Baru mencapai ketinggian satu meter. Banjir juga terjadi di wilayah Penjaringan setinggi 50 cm, Jalan RE Martadinata hingga 60 cm dan Taman Impian Jaya Ancol 60 cm. Bahkan, jalan sepanjang 1 km yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dan Ancol terendam setinggi 40 cm, sehingga pengendara mobil maupun sepeda motor harus berpikir dua kali untuk melintasi genangan tersebut. Banjir juga membuat aktivitas pelabuhan Tanjung Priok sempat terhenti karena banyak truk yang terjebak macet. Menurut pantauan SINDO, di Jalan Gedung Pompa, Penjaringan, Jakarta Utara, air naik sejak pukul 09.00 WIB hingga mencapai tinggi dua meter.Akibatnya, tujuh rumah di RW 17 ambruk. Di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara ketinggian air mencapai 15 hingga 60 cm. Praktis, arus lalu lintas menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Baru serta Pelabuhan Nizam Zachman terhambat. Banyak motor yang mogok di tengah jalan serta becak dan gerobak yang hilir mudik mengangkut penumpang serta motor.Meski demikian,aktivitas pelabuhan perikanan itu tidak mengalami gangguan karena masih banyak truk yang nekat melewati Jalan Raya Muara Baru. Banjir air laut pasang ini ikut merendam ratusan rumah mewah di tiga kompleks perumahan Muara Karang. Untuk mengatasi ini, pengelola mengaktifkan tujuh mesin pompa, namun air setinggi dada orang dewasa belum juga surut.Warga terpaksa mengungsi ke tempat yang aman, setelah itu dijemput dengan perahu karet yang disediakan pengelola. Banjir akibat air laut pasang setinggi hampir dua meter juga terjadi di Jembatan PLTU Tanjung Priok hingga depan pintu Pelabuhan Tanjung Priok. Kemacetan pun tak terhindarkan dan membuat arus keluar masuk truk kontainer ke pelabuhan berhenti sesaat. Menurut juru bicara PT Pelindo (pengelola Pelabuhan Tanjung Priok), Hambar Wiyadi,air pasang yang menggenangi depan pintu pelabuhan ini membuat sekitar 100 truk pengangkut barang mengalami keterlambatan selama satu jam. Dari kemacetan tersebut banyak sopir truk yang mengeluh karena pengeluaran untuk bahan bakar ikut meningkat. Kepala Seksi Jawatan Hidro Oceanografi TNI AL Mayor Saroso menjelaskan, ketinggian air laut pasang yang membuat pesisir Jakarta terendam kali ini di atas normal. Biasanya, batas normal ketinggian air mencapai ketinggian 1,2 meter, namun saat ini ketinggian telah mencapai 2 meter. Hal ini disebabkan pengaruh angin, hujan serta lokasi matahari yang berada di enam derajat Lintang Selatan. Apalagi, di Jakarta ini terdapat 13 muara sungai sehingga luapan air juga ikut meningkat, ujar Saroso. (CR-02/CR-03/ sofian dwi/sucipto) Post Date : 27 November 2007 |