|
Tidak seperti air RahMat yang merupakan formula zat kimia, safe water system juga mengenal filter keramik untuk membuat air siap minum. Filter keramilk pun bukan barang baru. Husein Wirahadikusuma, 64 tahun, seorang perajin keramilk, sudah melakukan uji coba selama empat tahun dan memodifikasi filter ini. Filter keramik Husein itu terbuat dari tanah liat putih dan tanah liat merah. Tanah liat putih bias didlapatkan di Sukabumi, sedangkan tanah liat merah bisa ditemukan di daerah Plered. Untuk membuat filter keramik, tanah liat putih dibakar pada suhu 1.250 deraiat celsius. Sedangkan tanah liat merah dibakar di atas tungku dengan suhu 850 derajat celsius. Setelah pembakaran, keramik direndam dalam 3 mI koloid perak dengan 250 ml air suling. Koloid perak itulah yang akan merembes masuk ke pori pori keramik dan menjadi dinding yang berfungsi menangkap bakteri air yang melalui keramik. Untuk produk ini, Husein biasanya menggunakan dua keramik yang didudukkan dalam sebuah wadah. Dua keramik itu menghasilkan 3 liter air bersih per jam. "Saya ingin semua orang bisa membuat sendiri produk ini," kata Husein. Husein bersedia mengajarkan teknologi tepat guna ini secara gratis kepada siapa saja yang berminat mempelajari cara membuatnya. Selain filter keramik, cara mudah mendapatkan air bersih adalah dengan sistem sodis. Sistem ini menggunakan sinar ultraviolet dari matahari yang berfungsi menghancurkan patogen yang terdapat dalam air. Sodis ini menggunakan botol yang setengahnya dicat warna hitam, dan sisi bening botol itu diarahkan ke sinar matahari selama kurang lebih lima jam. Disinfeksi timbul karena kombinasi radiasi dan pemanasan. Jika temperatur mencapai 50 derajat, waktu jemurnya cukup satu jam. Post Date : 17 Maret 2006 |