|
Jakarta, Kompas - Air pasang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, mulai surut, Rabu (4/6). Dalam pantauan pada petang hari pukul 15.00 hingga pukul 16.00, genangan air tersisa di Jalan Enggano dekat Pintu I Pelabuhan di sisi selatan jalan, yakni jalur dari arah Tanjung Priok menuju Ancol. Genangan air di sisi jalan dengan empat lajur itu hanya menggenangi satu lajur sehingga tidak terlalu mengganggu lalu lintas. Beberapa truk terlihat diparkir di sisi jalan yang masih tergenang air. ”Tadi pagi genangan air tidak sampai mengganggu lalu lintas. Lalu lintas macet lebih karena trailer yang hilir mudik. Jalan baru macet kalau tinggi genangan sudah mencapai setengah ban mobil mikrolet,” kata Sinaga, pengemudi Mikrolet M-15 A jurusan Kota-Tanjung Priok. Kendaraan kecil, motor, dan trailer pengangkut peti kemas masih beroperasi normal di sekitar Tanjung Priok. Kendaraan bergerak dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per jam. Antrean angkutan umum berupa metromini, kopaja, bus kota, dan mikrolet terlihat di sekitar Terminal Bus Tanjung Priok. Bus antarkota juga terlihat beroperasi seperti biasa. Kondisi Pelabuhan Tanjung Priok secara keseluruhan terlihat normal. Tidak ada genangan air atau terjangan air pasang yang semula dikhawatirkan akan terjadi. ”Normal saja situasi di sini. Air got naik dan meluap semata kaki karena air pasang itu sudah biasa. Genangan air ada di luar pintu satu di Jalan Enggano,” kata Tarja, pengurus perusahaan bongkar muat di Jalan Banda. Menurut dia, luapan air justru terjadi pada Senin (2/6) dini hari. Ketika itu, genangan air sempat mencapai ketinggian sekitar 15 sentimeter. Garis bekas genangan air terlihat di sepanjang tembok bangunan yang ada. Hingga petang, tumpukan barang di bagian dalam Pelabuhan Tanjung Priok terlihat dibiarkan di lapangan terbuka. Tidak ada genangan air di dalam pelabuhan di sekitar Pintu Satu hingga Pintu Sembilan. Adapun di Kali Ancol yang mengalir di sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa, pertigaan Bintang Mas (ujung Jalan Gunung Sahari), hingga Tanjung Priok, ketinggian air masih sekitar 1 meter dari bibir sungai. Kondisi serupa juga terlihat di sekitar Jalan Gunung Sahari. Tidak terjadi luapan air di saluran air dan Kali Ciliwung. (Ong/cal) Post Date : 05 Juni 2008 |