|
BLORA - Karena sumber air di beberapa lokasi airnya menyusut, saat ini aliran air untuk 1.500 pelanggan PDAM yang berada di Blora Kota macet total. "Sekitar separo dari jumlah pelanggan kami yang ada di Blora Kota airnya macet total," ungkap Plt Dirut PDAM Blora, Riyanto, kepada Suara Merdeka, kemarin. Dikemukakan, jumlah pelanggan PDAM di Kota Blora keseluruhan mencapai sekitar 3.000 pelanggan. Karena macet, sebagai konsekuensinya PDAM menggratiskan ribuan pelanggan yang aliran airnya tidak lancar itu. Mereka tak membayar biaya apa pun. Kalau pun membutuhkan air, mereka disarankan membentuk kelompok kecil dan mengajukan permintaan kepada PDAM. Nantinya PDAM akan mengedrop air dengan harga Rp 50.000/tangki. Ditanya penyebab macetnya distribusi air itu, Riyanto menjelaskan, air yang ada di Waduk Tempuran sudah cukup lama habis. Sementara itu debet di Ngampel tinggal lima liter/detik dari kondisi normal 20 liter/detik. "Di Ngampel, mesin pompa kami hanya beroperasi lima jam, karena airnya menyusut dratis. Kalau air baku dari Kajar, sampai saat ini masih lumayan," ujar dia. Menurut informasi, sebenarnya di wilayah Todanan ada beberapa sumber air dengan debet yang memadai. Persoalannya, untuk memanfaatkannya memerlukan biaya yang cukup besar. Menurut Riyanto, dengan berbagai alasan, rencana untuk mengambil air dari Todanan saat ini sudah ditinggalkan. (ud-54a) Post Date : 06 Agustus 2005 |