Air Laut Memasuki Lubang-lubang Tanggul

Sumber:Kompas - 13 Januari 2008
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Banjir akibat air laut pasang di Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (12/1), kembali menggenangi permukiman penduduk. Aktivitas warga kembali lumpuh setelah air laut masuk ke permukiman.

Sampai Sabtu siang genangan air akibat air laut pasang di Muara Baru mencapai setinggi paha orang dewasa. Aktivitas masyarakat di kawasan itu terganggu. Sepeda motor dan mobil tidak dapat melintas.

Wahyuni, pemilik warung di RW 17 Muara Baru, mengatakan, banjir menyebabkan dirinya tidak dapat berjualan karena warungnya terendam air. Banjir yang terus berulang menyebabkan kerugian yang dideritanya semakin besar.

Banjir juga menyulitkan pergerakan internal warga di dalam kampung karena mereka harus membayar jasa gerobak, Rp 20.000 sampai Rp 30.000 untuk menuju ke kawasan yang sudah tidak terkena banjir.

"Kami heran kenapa pemerintah tidak segera menyelesaikan pembangunan tanggul yang permanen dan dapat menahan pasang naik air laut. Rakyat di Muara Baru semakin lama semakin miskin jika kondisi ini terus dibiarkan," kata Roni, warga Muara Baru.

Banjir akibat air laut pasang di Muara Baru, Jakarta Utara, diduga disebabkan oleh lubang-lubang yang terdapat di tanggul penahan air laut. Beberapa bagian tanggul menjadi berlubang karena tidak sempurnanya perbaikan sementara dan ada yang dilubangi penduduk agar air laut mudah dibuang saat surut.

"Tinggi permukaan air laut pada saat pasang naik tertinggi hanya mencapai 178 sentimeter. Ketinggian air itu seharusnya dapat ditahan oleh tanggul yang tingginya 190 sentimeter. Namun, bocornya beberapa bagian tanggul membuat air dapat masuk dan menggenangi permukiman," kata Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Budi Widiantoro, Sabtu (12/1).

Genangan pasang air laut biasanya surut di sore hari. Untuk mempercepat pembuangan air kembali ke laut, Dinas PU DKI Jakarta mengoperasikan dua pompa berkapasitas 250 liter per detik.

Menurut Budi, peninggian dan perbaikan tanggul sementara ternyata masih meninggalkan beberapa lubang yang dapat diterobos air. Oleh karena itu, Dinas PU DKI Jakarta sedang mengidentifikasi lokasi lubang di tanggul dan memperbaikinya.

Perbaikan secara permanen akan dilangsungkan sekitar April, menunggu cairnya dana APBD 2008. Perbaikan tanggul secara permanen membutuhkan dana Rp 30 miliar untuk tanggul di kawasan Pluit dan Rp 15 miliar untuk membangun tanggul di Muara Baru dan Penjaringan.

"Saat ini, dinas PU sedang melakukan persiapan lelang proyek perbaikan tanggul secara permanen. Hasil lelang akan diumumkan jika APBD DKI Jakarta 2008 sudah disahkan dan anggarannya dapat dicairkan," kata Budi.

Berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri, lelang suatu pekerjaan dapat dilakukan sebelum anggaran disahkan, tetapi tidak boleh diumumkan hasilnya terlebih dulu. Lelang proyek yang lebih awal boleh dilakukan agar pelaksanaan pekerjaan dapat lebih cepat selesai karena prosesnya mencapai 45 hari. (ECA)



Post Date : 13 Januari 2008