Air Laut Jadi Alternatif

Sumber:Media Indonesia - 11 Juni 2010
Kategori:Air Minum

KOTA yang terletak di pesisir seperti Jakarta sebenarnya bisa memanfaatkan air laut untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya. Terutama jika kualitas air tanah maupun air permukaannya buruk.

Kawasan pesisir Jakarta selalu menjadi daerah yang minim pasokan air bersihnya. Tingkat keasinan air tanahnya tinggi, sedangkan pasokan air bersihnya sering tidak sampai karena disedot pemukiman yang berada di jalur air di atasnya.

Instalasi pengolahan air dengan sistem reverse osmosis (IPA RO) tampaknya merupakan jawaban untuk mendapatkan air tawar berkualitas baik.

Saat ini, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk sedang menjalankan proyek IPA RO yang dapat memproduksi air sebanyak 5.000 m3 per hari. Bahkan rencananya IPA RO tersebut akan terus dikembangkan sehingga pada akhir 2010 dapat memproduksi air bersih hingga 10 ribu m3 per hari.

IPA RO ini akan terbangun di lahan seluas 4.000 m2 di belakang Atlantis Water Adventure. Luas bangunan mencapai 2.000 m2. Hingga saat ini, pembangunan baru mencapai 40% berupa infrastruktur tiang pancang.

Prosesnya diawali dengan penyedotan air laut. Air tersebut kemudian disaring melalui filter atau membran yang berfungsi untuk menjernihkan air sehingga menjadi air tawar dan bersih.

Ancol pun akan memanfaatkan ampas dari penyaringan ini yang berupa garam, untuk digunakan menjadi bahan penambah zat garam di wahana terbaru mereka, Kolam Apung. Seperti Laut Mati di Timur Tengah, Kolam Apung ini mengandung garam yang sangat tinggi.

Konsumsi energi IPA RO relatif rendah untuk kapasitas kecil, yaitu sekitar 8-9 kWh untuk air baku dengan TDS 35 ribu ppm, dan 9-11 kWh untuk TDS 42 ribu ppm (kapasitas produksi 10-20 m3/hari).

Sekretaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk FX Husni mengatakan proyek seharga Rp53 miliar ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan Ancol yang mencapai 12 ribu m2 dalam sehari.

Ancol bekerja sama dengan konsultan dari Singapura, yakni Singapore Public Utilities Board dalam proyek pembangunan IPA RO ini. Adapun untuk proyek pembangunan fisiknya, akan dikerjakan PT Jaya Teknik Indonesia (JTI) sedangkan PT Arkonin akan menangani desain bangunannya.

Ancam subsidi Upaya Ancol memenuhi kebutuhan internal air bersihnya itu ternyata memberatkan Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta Raya (PAM Jaya) dan PT Aetra Air Jakarta yang selama ini memasok 13.500 m3 air bersih per hari ke Taman Impian Jaya Ancol.

Pasalnya, tarif yang dibayarkan pelanggan komersial seperti Ancol itu mempunyai nilai lebih untuk memberikan subsidi kepada pelanggan kurang mampu. "Pelanggan komersial dapat memberikan subsidi untuk tarif pelanggan keluarga kurang mampu,” kata Direktur Operasional PAM Jaya Sri Widyanto Kadri.

Presdir Aetra Syahril Japarin mengatakan subsidi bagi pelanggan yang tidak mampu dibebankan kepada operator penyedia air bersih. Para operator lalu melakukan subsidi silang dari pelanggan komersial, seperti Ancol, untuk menutup biaya produksi air yang dikonsumsi masyarakat kurang mampu.

“Kalau perusahaan-perusahaan besar seperti Ancol memproduksi air sendiri, otomatis akan mengganggu subsidi bagi pelanggan kurang mampu. Memang secara ekonomi, akan lebih murah jika memproduksi air bersih dari air laut. Tapi sosialnya juga harus diperhitungkan,” kata Syahril.

Adapun Sri mengungkapkan, rencana Ancol membangun IPA RO itu belum mendesak untuk direalisasikan. Pasalnya, PT Aetra mampu menyediakan pasokan air minum untuk kawasan komersial dan wisata Ancol hingga 13.500 m3 per hari.

“Saat ini baru dimanfaatkan sekitar 12 ribu m3 per hari sehingga masih tercukupi,” katanya.

Anggota Badan Regulator PAM Jaya Firdaus Ali mengakui, selama ini Taman Impian Jaya Ancol merupakan salah satu pelanggan air PAM yang menyubsidi warga kurang mampu.

Dalam jangka panjang, kata Firdaus, pengadaan IPA RO itu akan menjadi ancaman jika pelanggan besar yang lain mengikuti jejak PT Pembangunan Jaya Ancol. “Ini dapat mengancam kemampuan PAM Jaya dalam memberikan kontribusi pendapatan asli daerah ke Pemprov DKI.” (Anata Siregar/J-4)



Post Date : 11 Juni 2010