|
WARGA Desa Paminggir, Kecamatan Danau Panggang, Hulu Sungai Utara, kini tak lagi mengonsumsi air keruh coklat yang jika musim kemarau tercemar bekas kubangan kerbau. Sebuah tekhnologi sederhana dengan metode koagulasi dan filtrasi (KF) yang dilaksanakan Lembaga Pengembangan Swadaya Masyarakat YDIS melalui bantuan World Bank, berhasil direalisasikan. Saat ini, ada 26 unit pengolah air bersih dengan cara penggumpalan dan penyaringan air baku dengan tanah liat, di desa paling ujung HSU yang berbatasan dengan wilayah kapuas dan Jenamas Kalimantan Tengah itu. Satu unit fasilitas pengolah dikelola 26 kelompok masyarakat untuk 20 kepala keluarga. Cara membuatnya, air baku dimasukkan tandon dicampur tanah liat yang dihaluskan dengan ukuran tertentu, diaduk dan diamkan setengah sampai 1 jam. Kemudian disalurkan ke saringan yang diisi arangtempurung dan pasir silika yang berfungsi mengurangi kandungan tembaga. Sedangkan tanah liar berfungsi menjernihkan. Dengan terealisasinya teknologi sederhana pengolah air bersih ini, kini warga Paminggir bisa menikmati mandi dan minum air bening sejak di resmikan penggunaannya awal Januari lalu. Ketua LPSM Yayasan Dinamika Inovasi Swadaya (YDIS) Amuntai, Zainal Abidin Atha didampingi anggota LSM Baihaqi, Fahri dan Budi Lesmana Selasa (4/4) mengatakan, program ini terealisasi setelah pidaknya selama 1 tahun melakukan pendampingan kepada warga Paminggir, salah satu dari 9 Desa diperairan Kecamatan Danau Panggang yang menggunakan air rawa tak layak konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari. Zainal mengatakan, bekerjasama dengan Indonesia Development Marketplace (IDM), yaitu salah satu program pemberdayaan masyarakat Indonesia dari bank dunia, proposal yang diajukan YDIS merupakan satu-satunya dari pulau Kalimantan yang disetujui untuk direalisasikan. Sebelumnya YDIS bersaing dengan 7500 proposal, dan salah satu dari 75 nominator yang diberi kesempatan mempresentasikan di Jakarta, disaksikan langsung presiden SBY. "Ternyata pemaparan kami diterima IDM, dan diberi bantuan Rp187 juta disalurkan bertahap," kata Zainal. Baihaqi menambahkan, pengolahan air dengan metode KF yang dikerjakan 2 tenaga ahli ini cukup sederhana dan mudah. Perangkatnya cukup tandon air atau drum, filter pipa, pengaduk, tangga dan dudukan saringan. hanani Post Date : 06 April 2006 |