|
Bogor, Kompas - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik meninjau fasilitas air keran siap minum, yang berada di dekat Taman Angrek di Kebun Raya Bogor (KRB), Rabu (18/4) siang. Dalam kesempatan itu ia meminum langsung air dari keran itu. Ia berharap fasilitas tersebut menjadi contoh dan ditiru para pengelola objek wisata di seluruh Indonesia karena dapat meringankan biaya wisata keluarga menengah ke bawah. "Bagi keluarga kelas itu, harga karcis masuk ke objek wisata seperti KRB ini, sudah harus diperhitungkan sejak dari rumah. Begitu juga, biaya air minum selama berwisata. Dengan adanya fasilitas air minum ini, sedikit banyak bisa mengurangi beban ongkos wisata mereka," katanya. "Karena itu menjadi obsesi saya kalau Taman Safari Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Impian Jaya Ancol, dan Kebun Binatang Ragunan juga menyediakan fasilitas air keran siap minum seperti di KRB ini," tambah Jero Wacik. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata itu mengaku, datang ke Bogor selain untuk melihat fasilitas air keran siap minum, juga untuk memberi apresiasi kepada Pemerintah Kota Bogor, manajemen Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Pakuan, dan KRB yang mempelopori penyediaan fasilitas air keran siap minum di objek wisata. Menurut Wacik, penyedian fasilitas ini membuktikan bahwa mereka tidak hanya memikirkan pembangunan fasilitas wisata bagi golongan masyarakat atas. Ia menambahkan, PDAM di seluruh Indonesia tidak akan bangkrut hanya karena membangun fasilitas tersebut. Justru menyediakan fasilitas yang berpihak pada rakyat kecil ini, merupakan bentuk pengabdian PDAM kepada masyarakat dan negara. Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Memet Gunawan, mengatakan, sistem pelayanan air minum Kota Bogor dimulai sejak 1918, saat masih pemerintahaan kolonial Belanda. Pembangunana fasilitas air keran siap minum di area public, kata Memet, merupakan kebijakan yang diambil manajemen setelah PDAM Tirta Pakuan, PDAM Tirta Nadi Medan, dan PDAM Kota Malang menjadi pilot project pembangunan fasilitas air ledeng siap minum di pemukiman. "Poyek itu merupakan kerja sama kami, tiga PDAM, dengan Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia dan US-Aid pada tahun 2004. Kerja sama ini menghasilkan kami mampu membangun fasilitas air ledeng siap minum itu di kawasan Perumahan Pakuan Tajur di Bogor Selatan," katanya. Berhasil membangun jaringan pipanya di kawasan perumahan itu, yang menghasilkan air ledeng siap minum, PDAM Tirta Pakuan mulai membangun fasilitas air keran siap minum di areal publik, yakni di Balaikota Bogor, kantor PDAM Tirta Pakuan, di kawasan wisata toko tas/sepatu Tajur, dan di KRB. (RTS) Post Date : 19 April 2007 |