|
Jakarta, Kompas - Air mineral dalam kemasan galon di Jakarta, Kota Tangerang, dan Bekasi makin langka. Pelanggan dibuat pontang-panting mencari, tetapi tetap kesulitan karena sebagian besar warung, toko, hingga pasar swalayan kehabisan stok. Kalaupun ada, harganya naik hingga Rp 17.000 per galon. Padahal, sebelum Lebaran, harga tertinggi hanya Rp 12.000 per galon isi 19 liter air mineral. ”Ketersediaan pasokan air galon memang setiap tahun selalu terhambat menjelang maupun setelah Lebaran,” kata Istiyanto, karyawan Agen Tirta Varia Inti Pratama di Jalan Tambora, Jakarta Barat, Selasa (21/10). Biasanya pasokan 230 galon air merek Aqua habis dalam waktu satu minggu, tetapi kini ludes dalam satu setengah hari. Stok air mineral di Toko Eliza, Jatimulia, Kota Bekasi, yang biasa menyediakan lebih dari 100 galon Aqua juga menyampaikan hal serupa. ”Memang sejak seminggu sebelum Lebaran pasokannya selalu terlambat,” kata Eliza. Tidak hanya air kemasan galon yang langka di pasaran, air kemasan botol pun sulit didapat. Sejauh pengamatan, air mineral, antara lain merek Aqua dan Vit, menghilang sejak sehari menjelang Lebaran. Namun, warga masih bisa mendapatkan produk itu di warung, toko, dan pasar swalayan lainnya. Namun, sejak seminggu terakhir, hampir sebagian besar warung, toko, dan pasar swalayan tidak menjual lagi. ”Kami tidak mendapat kiriman lagi dari agen. Kata agen barangnya tidak ada,” kata Tarsman, pemilik warung di Paninggilan, Ciledug, Kota Tangerang. Stok air mineral galon juga kosong di sejumlah pasar swalayan Alfamart dan Indomaret di sejumlah tempat di Kota Bekasi, Kota Tangerang, dan Jakarta. Kesulitan warga memperoleh air mineral diakui Yanto, warga Paninggilan. ”Saya harus mencari air mineral sampai ke Pondok Aren (Kabupaten Tangerang). Di sana masih ada stok, tetapi harganya sampai Rp 14.000 per galon,” kata Yanto. Ucok (20), pemilik warung penjual elpiji dan Aqua galon di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, juga kesulitan mendapatkan pasokan Aqua galon sejak menjelang puasa. Pemasok selalu hanya sanggup memenuhi di bawah 50 persen dari permintaannya. Kondisi Lebaran Menurut Parmaningsih Hadinegoro, Vice President Corporate Secretary PT Tirta Investama, produsen Aqua, kelangkaan Aqua galon saat ini masih dipengaruhi kondisi saat Lebaran. ”Saat Idul Fitri, pemerintah memberi pembatasan bagi truk yang mau melintas di jalan, dari H-10 hingga H+7. Memang saat itu kami masih mendapat kelonggaran, akhirnya hanya lima hari yang benar-benar truk tidak jalan,” ujarnya. Akibatnya, suplai air ke distributor dan agen di seluruh Indonesia terhenti. Pada saat yang sama, cuaca akhir-akhir ini sangat panas sehingga membuat konsumsi air meningkat. ”Konsumsi meningkat, sedangkan suplai tidak ada sehingga persediaan yang ada di pasar langsung habis,” katanya. Tirta Investama sudah mencoba mengantisipasi kelangkaan itu dengan memproduksi air lebih banyak, tetapi terkendala kapasitas tempat penyimpanan yang terbatas dan ketersediaan botol kosong untuk diisi ulang. ”Kami tak bisa berproduksi kalau botol kosong tidak masuk ke kami. Adapun mata rantai sebuah botol kosong kembali ke kami dari konsumen memakan waktu yang lama. Inilah yang membuat kelangkaan Aqua saat ini,” ujarnya. (PIN/NEL/SF/ARN/CAL) Post Date : 22 Oktober 2008 |