|
Tangerang, Kompas - Sejak sebulan terakhir, warga kesulitan mendapatkan air mineral kemasan galon. Produk tersebut menghilang dari pasaran di Jakarta dan Tangerang karena distributor membatasi penyaluran air mineral tersebut ke agen-agen. Selain mengurangi jumlah pasokan, distributor juga mengurangi frekuensi pendistribusian. Pembatasan distribusi ini membuat produk tersebut sering menghilang di tingkat pengecer. ”Biasanya saya mendapat kiriman sampai 100 galon dalam seminggu. Itu pun datangnya tiga kali seminggu. Sekarang hanya 40 galon saja dan datangnya sekali dalam seminggu. Ini terja- di tiga minggu terakhir,” kata Ahiong (40), pemilik warung kelontong di Paninggilan Utara, Kota Tangerang, Banten. Ahiong masih memiliki persediaan sekitar 5 galon, sisa dari yang didapatkan hari Sabtu (15/9). Akan tetapi, air kemasan itu diperuntukkan bagi konsumsi sendiri. ”Masih ada lima galon. Itu tidak dijual. Ini untuk kebutuhan sendiri di rumah,” kata Ahiong. Chariman (48), pemilik warung di Kelurahan Gaga, Kota Tangerang, mengatakan, selama tiga minggu terakhir dirinya sama sekali tak mendapat pasokan air mineral kemasan galon. ”Agen tidak mengirim sama sekali. Katanya kosong. Pengiriman terakhir seminggu setelah Lebaran. Itu pun hanya diberi 20 galon saja,” kata Chariman. Utomo, salah satu pemilik warung, menuturkan, pasokan dari agen juga berkurang. ”Begitu datang 50 galon langsung habis dipesan,” ujarnya. Tak hanya di tingkat pengecer di warung-warung, persediaan air mineral kemasan galon juga menghilang di beberapa pasar swalayan, seperti Indomaret dan Alfamart. Warga sudah mencari ke beberapa tempat, tetapi sering pulang tanpa hasil. Yanti, warga Larangan Selatan, Kota Tangerang, menuturkan, sudah dua pekan ini dua galon di rumahnya kosong. Dia sudah berkeliling ke warung-warung di kompleks perumahan tempat dia tinggal, tetapi semua penjual mengatakan persediaan kosong. ”Beberapa hari yang lalu, saya terpaksa beli banyak air botol kemasan 1 liter. Sekarang juga masih mengandalkan tukang air keliling untuk dimasak,” ujarnya. Marwonah (25), warga Paninggilan Utara, mengatakan, ia sudah mencari tidak hanya di Ciledug, tetapi sampai ke Jalan Raya Joglo. ”Semuanya kosong. Pernah sekali dapat, tetapi sekarang kosong lagi,” ujarnya. Setelah mendapatkan informasi dari orang, dia akhirnya mendapatkan penyalur air mineral kemasan galon untuk rumah tangga. ”Sewaktu saya pesan 4 galon, cuma bisa dapat jatah 2 galon,” kata Marwonah. Semua merek Nur A’an, pengelola agen gas dan air galon di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, membenarkan bahwa semua merek air kemasan galon sejak setelah Lebaran makin sulit didapat. Menurut Nur A’an, awalnya memang permintaan air galon merek tertentu melesat tinggi. Permintaan bisa dua-tiga kali lipat dari biasanya. Yang dicari tidak hanya kemasan galon, tetapi juga kemasan gelas karena masih banyak acara keluarga di rumah selama bulan Syawal. ”Karena persediaan terbatas, banyak yang tidak mendapatkan, tapi tidak bisa beralih ke merek lain. Namun, permintaan terus naik mungkin karena kemarau dan kekeringan, sementara jatah pasokan tetap. Jadilah semua air galon sulit dicari sekarang,” katanya. Harga terus naik Dalam kondisi keterbatasan itu, harga produk tersebut sudah tiga kali mengalami kenaikan di tingkat pengecer dari Rp 13.000, Rp 14.000, dan Rp 14.500 per galon. Sebagian pengecer juga menaikkan harga dari Rp 13.500 menjadi Rp 14.000 hingga Rp 15.000. Sementara di tingkat agen, harga naik dari Rp 12.000 menjadi Rp 13.000 per galon. Rahman, seorang penyalur air mineral kemasan galon di Paninggilan Utara, mengatakan, dalam sebulan terakhir pengiriman barang mulai tersendat. ”Memang persediaan lagi terbatas. Stok dari distributor di Bintaro tersendat. Pengiriman dalam dua pekan terakhir ini tidak normal atau tidak sesuai jatah yang biasa dikirim,” kata Rahman, agen air mineral kemasan galon untuk rumah tangga. Rahman tidak tahu penyebab menurun dan tersendatnya pasokan produk itu. ”Apakah karena produksi berkurang akibat kemarau atau kebutuhan konsumen membengkak, saya tidak tahu,” papar Rahman. Terbatasnya persediaan membuatnya memilih menaikkan harga dari Rp 12.000 menjadi Rp 13.000 per galon. Tingginya harga air kemasan galon membuat sebagian warga memanfaatkan jasa penjual air bersih keliling. ”Biasanya saya cuma sekali saja lewat perumahan ini. Tapi, sejak dua pekan ini bisa dua kali bolak-balik,” kata Marwan, tukang air keliling di Pesanggrahan. Air bersih per jeriken (10-12 liter) seharga Rp 6.000. (PIN/FRO/NEL) Post Date : 19 September 2012 |