Air Kali Ciliwung Langsung Diubah Jadi Siap Minum

Sumber:Kompas - 21 Januari 2013
Kategori:Air Minum

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua Mobil Instalasi Penjernih Air yang didatangkan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB) ke lokasi pengungsian banjir di Jakarta bisa langsung mengubah air Kali Ciliwung menjadi air bersih siap minum.

"Jadi mobil istalasi penjernih air ini dapat mengolah air dengan kekeruhan sangat tinggi, seperti kekeruhan air di bantaran Kali Ciliwung yang digunakan untuk pasokan air bersih dengan tingkat kekeruhan di atas 15.000 MPU dapat dijernihkan hingga 0 MPU atau setara dengan air mineral," ujar  Direktur Operasional LAPI ITB Dr Ir. Rusnandi Gasardi, MSc. saat dihubungi, Senin (21/1/2013).

Oleh karena itu, air hasil olahan dari mobil instalasi penjernih itu tidak hanya langsung dapat digunakan untuk mandi, tapi juga siap minum. Salah satu unit telah digunakan di lokasi pengungi banjir Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

Rusnandi mengatakan, mobil instalasi penjernih air tersebut juga tidak membutuhkan pasokan listrik yang besar. Hanya 700 watt listrik yang diperlukan untuk menghasilkan air bersih sekitar 500.000 liter per hari. Jika menggunakan genset diperlukan 10 liter solar untuk mengoperasikan mobil instalasi penjernih itu.

Ia mengatakan, teknologi WTP Mobile Micro Hydraulic LAPI Indowater ITB tersebut sudah dikembangkan sejak tahun 2001 dan sudah mendapat Paten Kementerian Hukum dan HAM sejak tahun 2006.

Menurutnya, ada tiga filosofi yang digunakan yaitu, local content yang berarti barang dan materilnya dapat diperoleh di seluruh Indonesia, user friendly dapat dioperasikan oleh seluruh orang dengan di training satu jam, dan low cost yaitu dengan biaya operasional yang murah.

Mobil Instalasi penjernih tersebut mulai digunakan sejak tahun 2006 saat terjadi musibah tsunami di Aceh. Sebuah mobil instalasi penjernih, dapat memenuhi pasokan air bersih bagi 30.000 jiwa dalam satu hari.

Rusnandi mengimbau, agar Teknologi LAPI Indowater ITB ini dapat di pakai di PDAM sebab dapat meningkatkan produksi air dua kali lipat dari kondisi existing dan menghemat biaya 50 persen.

Saat ini sudah digunakan di PDAM di Kaltim untuk mengolah air gambut, di Makassar, di Serang. PAM Jaya juga sudah akan mulai pakai untuk pengolahan air dengan sumber banjir kanal barat di jembatan besi dan di pesanggrahan. Tri Wahono



Post Date : 21 Januari 2013