|
Malang-Surya-Hasil penelitian pakar air dan sanitasi lingkungan dari Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Gunawan Wibisono PhD, menunjukkan bahwa sebagian besar depot air isi ulang tanpa merek di Kota Malang mengandung bakteri E-coli. Penelitian ini dilakukan di 25 depot air isi ulang di Kota Malang. Keberadaan bakteri yang dapat menyebabkan diare ini merupakan indikasi awal bahwa pengunaan air isi ulang harus diawasi lebih ketat lagi sehingga mampu menyelamatkan kesehatan masyarakat. Menurut Gunawan, 25 sampel yang diambil bukan dari satu kecamatan saja tetapi diambil secara random sehingga hasilnya dapat menjadi indikasi awal sehat atau tidaknya air yang dikonsumsi masyarakat Kota Malang. Keadaan air isi ulang yang banyak dijadikan usaha di berbagai tempat di Kota Malang ini semakin mengkhawatirkan mengingat sebagian besar konsumennya berasal dari golongan mahasiswa dan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. “Kelihatannya memang sepele tetapi berpengaruh terhadap produktivitas masyarakat. Jika dibiarkan maka angka penderita diare di Kota Malang akan terus meningkat,” beber Gunawan dalam dialog forum pakar yang dihadiri pejabat PDAM, Dinas Kesehatan, dan LSM di Malang Raya, Kamis (12/6). Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Malang, dr Nusindrati Mkes, menyatakan untuk mencegah bakteri E-coli menyebar ke masyarakat, setiap pengusaha air kemasan ulang mulai tahun ini harus menjalankan pemeriksaan kualitas air secara rutin.st11 Post Date : 13 Juni 2008 |