Air Hujan Belum Layak Dikonsumsi

Sumber:Kedaulatan Rakyat -24 Oktober 2005
Kategori:Air Minum
WONOSARI (KR) - Hujan yang mengguyur di beberapa wilayah Gunungkidul akhir-akhir ini ternyata belum mampu mengatasi masalah kesulitan air bagi warga di wilayah zone selatan. Meskipun air hujan tersebut sudah dimasukkan dalam bak penampungan namun belum berani untuk dikonsumsi karena kondisinya masih kotor, sehingga sebagian besar warga membuang air sekaligus untuk membersihkan bak.

Saat ini baru ada tiga kecamatan yang sudah minta dihentikan bantuan air, karena hujan mulai rutin, yakni, Kecamatan Purwosari, Tepus dan Tanjungsari. Sedang kecamatan lainnya masih tetap minta dibantu.

Demikian hasil Rakor Kekeringan yang diselenggarakan oleh Satuan Pelaksana Penanggulangan Kekeringan Gunungkidul bersama seluruh camat di daerah ini, Sabtu (22/10).

Menurut Ketua Satkorlak Gunungkidul Basuki Rochim, dari data dan peta di lapangan sesuai dengan laporan para camat, Satkorlak tetap melakukan bantuan air dengan volume 70 tanki perhari, dengan sasaran kecamatan di luar kecamatan yang sudah tidak membutuhkan. Adapun wilayah kecamatan yang masih didrop air meliputi Kecamatan Panggang, Saptosari, Rongkop, Girisubo, Ponjong dan Paliyan.

Namun demikian, kata Basuki, jika dalam minggu ini hujan terus mengguyur di beberapa wilayah khususnya yang dilanda kesulitan air, maka Satkorlak akan segera mengevaluasi kembali, dan jika sudah tidak diperlukan bantuan air akan dihentikan.

Dari lapangan diperoleh informasi, hujan memang sudah sering turun di wilayah Tepus, Tanjungsari, Saptosari dan Purwosari serta sebagian Panggang. "Dengan demikian meskipun air belum seluruhnya ditampung di bak, penduduk sudah memanfaatkan air hujan dengan menggunakan tempat seadanya seperti drum, kaleng dan lainnya," kata Lurah Desa Purwodadi, Suprihatin yang ditemui KR secara terpisah.

Dengan semakin seringnya hujan, pedagang air swasta juga sudah mulai berkurang yang menjual air di pelosok pedesaan.

"Meskipun sejumlah armada masih dioperasikan namun volume penjualannya berkurang antara 25 persen," kata salah satu pedagang air yang ditemui di Wonosari, kemarin. (Awa/Ewi)-n

Post Date : 24 Oktober 2005