Air Bersih untuk Anak Desa

Sumber:Republika - 22 Februari 2012
Kategori:Air Minum
Meski negeri ini ber limpah air, persentase masyarakat yang bisa menikmati air bersih masih sangat minim. Menurut data Sensus 2009, baru sekitar 14,6 persen masyarakat yang mendapat akses pelayanan air minum perpipaan.
 
Persentase tersebut sangat tidak sebanding dengan melimpahnya ketersediaan sumber air bersih di Tanah Air. Melihat kenyataan itu Danone Aqua membangun sarana air bersih bagi masyarakat Desa Cicadas, Gunung Putri, Bogor. Selain itu, mereka juga membuat program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan Sekolah (STBMS) di Desa Babakan Pari, Kecamatan Cidahu, Mekarsari, dan Caringin, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.
 
Sustainable Development Director Danone Aqua Sonny Sukada menjelaskan, pembangunan sarana air bersih tersebut merupakan bentuk dukungan pihaknya terhadap delapan tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) yang diharapkan dicapai 2015 mendatang.
 
Tujuan MDGs tersebut, antara lain menyangkut pelestarian lingkungan hidup. Targetnya adalah menurunkan separuh jumlah penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi dasar.
 
“Dengan pembangunan sarana air bersih dan STBMS, diharapkan dapat membantu menurunkan separuh jumlah penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi dasar. Sehingga angka kematian anak akibat diare juga diharapkan turun,“ katanya di Bandung, pekan lalu.
 
Sonny menjelaskan, pelayanan air perpipaan secara nasional baru mencapai rata-rata 14,60 persen. Sementara berdasarkan hasil survei sosial ekonomi daerah Jawa Barat, pelayanan air minum perpipaan di wilayah ini baru mencakup 10, 3 persen rumah tangga, sedangkan di Kabupaten Sukabumi mencapai 11,55 persen rumah tangga.
 
Rendahnya akses pelayanan air bersih tersebut telah memicu tingginya angka penderita diare di sejumlah daerah. Penyakit ini, selama ini menjadi penyebab terbesar kematian bayi usia 0-11 bulan dan balita usia 12 ­ 59 bulan. Sebanyak 162 ribu meninggal dan 460 ribu balita terjangkit diare setiap hari di Indonesia. “Jawa Barat masih menjadi daerah dengan kasus diare tertinggi di Indonesia hingga tahun lalu,“ kata Sonny.
 
Tingginya tingkat kematian bayi yang disebabkan oleh diare tersebut, lanjut dia, terjadi karena hampir separuh (49 persen) rumah tangga di Indonesia belum mempunyai akses terhadap fasilitas sanitasi yang memadai. Banyak warga masih buang air besar di sungai atau di kebun. “Oleh karena itu, kami berupaya membantu masyarakat dengan membangun sarana air bersih dan sanitasi,“ paparnya.
 
Pembangunan sarana penampungan air bersih di Desa Cicadas, Mekarsari dan Caringin, kata Sonny, dilakukan agar warga bisa mendapatkan minimal 25 liter air bersih berkualitas tinggi setiap hari.
 
Selain itu, pihaknya juga menyediakan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) yang sesuai dengan standar kesehatan di ketiga daerah tersebut. Agar program bisa berjalan berkesinambungan, Danone Aqua membentuk Kelompok Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang nantinya bertanggung jawab mengenai proses pemanfaatan air dan fasilitas sanitasi.
 
Ridwan, salah seorang warga mengatakan, sangat senang dengan program penyediaan air bersih bagi masyarakat. “Sebab sarana air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat di Sukabumi.
 
Minimnya ketersediaan air bersih tersebut juga menjadi perhatian serius PT Kirana Windu, pabrik pengolahan karet di Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel. Untuk itu mereka membangun prasarana air bersih guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
 
Direktur PT Kirana Windu Agus Satria mengatakan, pembangunan prasarana air bersih tersebut sebagai wujud kepedulian perusahaannya kepada masyarakat yang membutuhkan persediaan air bersih. Untuk mewujudkan kepedulian itu, pihaknya membuat delapan sumur dengan biaya Rp 120 juta.
 
Sumur akan dibangun dengan sistem pengerjaannya diserahkan kepada masing-masing warga dalam 11 desa yang sangat membutuhkan air bersih. Pembangunan sarana air bersih itu, kata dia, memang sangat mendesak, karena adanya dugaan sumur masyarakat tercemar DAS Rawas. “Tapi hasil uji laboratorium kadar limbah di Sungai Rawas masih di bawah ambang batas. Tetapi demi terpenuhinya kepentingan masyarakat, kami akan membangun sumur-sumur tersebut,“ paparnya. Dyah Ratna Meta Novia


Post Date : 22 Februari 2012