Air Bersih Tidak Ada Penampung, Bandung Mulai Kesulitan

Sumber:Kompas - 28 Oktober 2006
Kategori:Air Minum
Bandung, Kompas - Kesulitan air bersih di daerah Bandung dan sekitarnya masih terjadi. Padahal, hujan mulai turun dengan kisaran curah hujan sebanyak 2.000 milimeter per detik. Tidak adanya embung dan waduk penampung air membuat air hujan langsung terbuang tanpa mampu diserap tanah.

Dari keterangan warga, air sangat sulit didapatkan akhir-akhir ini. Akibatnya, selain membeli, mereka harus mengambil dari tempat lain yang berlangganan ke Perusahaan Air Minum Daerah.

Menurut Ace, warga Cimahi, Jumat (27/10), air bersih sudah menjadi barang langka. Ia cukup beruntung karena tidak perlu membeli air. Bersama warga lain ia meminta dan mengambil air di Masjid Agung Cimahi.

Riyanto, warga di daerah Tubagus Ismail, Bandung, semakin sulit mendapat. Dalam satu hari air kadang-kadang tidak ada. Dia harus meminta tetangga yang berlangganan air dari PDAM atau membeli air seharga Rp 85.000 untuk 10 meter kubik.

Menurut pengamat hidrologi Universitas Padjajaran, Bandung, Chay Asdak, ketika hujan turun, yang terjadi justru banjir karena air langsung mengalir di permukaan. Selain hilangnya penampung air, juga banyaknya tumpukan sampah dan semen yang melapisi permukaan tanah.

"Sudah saatnya Pemerintah Kota Bandung dan sekitarnya menggalakkan program panen air hujan dengan menggunakan embung yang ada. Sudah banyak embung alami, seperti situ, yang rusak dan tergusur oleh pembangunan," katanya. (CHE)



Post Date : 28 Oktober 2006