Air Bersih Tembus Rp 150 Ribu

Sumber:Indopos - 01 Agustus 2007
Kategori:Air Minum
KLATEN - Bencana kekeringan di Kecamatan Kemalang, Klaten, makin serius. Baru dua bulan musim kemarau terjadi, harga air bersih di desa-desa paling dekat dengan Gunung Merapi di kawasan itu sudah mencapai Rp 150 ribu, per tangki kapasitas 5 ribu liter.

Sebanyak 7.647 penduduk di Desa Balerante, Tegalmulyo dan Sidorejo, Kecamatan Kemalang, pun terancam bakal merogoh kocek dalam-dalam untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya. Kenyataan memprihatinkan ini diungkapkan oleh Rukiyo, 45, warga Dukuh Petung, Desa Sidorejo, Kemalang, kemarin.

Menurut dia, penduduk terpaksa mulai membeli air karena cadangannya menipis. Sementara, droping air dari pemkab tak bisa diharapkan. Harga air Rp 150 ribu itu berlaku untuk daerah dekat kaki Merapi, seperti Dukuh Petung, Canguk, dan Deles, Desa Sidorejo, Kemalang.

"Biasanya, kami baru mulai membeli air ketika kemarau mencapai puncaknya, sekitar Desember. Padahal, ini baru dua bulan sudah tidak ada hujan sama sekali. Satu tangki air bersih seharga Rp 150 ribu itu hanya bisa dipakai maksimal dua pekan. Itu saja, lebih banyak untuk kebutuhan konsumsi," ungkap Rukiyo.

Seperti diketahui, kekeringan yang melanda empat kecamatan di Klaten --Kemalang, Jatinom, Karangnongko dan Tulung-- merambat kian parah. Lebih memprihatinkan lagi, kemampuan Pemkab Klaten menyediakan air bersih jauh dari optimal. Dari kebutuhan air bersih sebesar 336.475 liter per hari untuk 79.295 penduduk, pemkab hanya bisa mencukupi 60.000 liter per hari.

Jika kekeringan diprediksi bakal terjadi hingga Oktober, kekurangan air mencapai lebih dari 30 juta liter. Dikaitkan dengan uang yang harus dikeluarkan penduduk di Balerante, Tegalmulyo, dan Sidorejo, jumlahnya bisa sangat fantastis. Yaitu, mencapai Rp 229,350 juta setiap dua pekan.

Asumsinya, setiap kepala keluarga (KK) beranggotakan lima orang. Jadi, paling tidak ada 1.529 keluarga di tiga desa itu yang megap-megap kekurangan air. Mereka pun terpaksa membeli air dari pihak swasta. Jumlah totalnya, tinggal dikalikan saja dengan Rp 150 ribu harga air bersih per tangki.

Meski masih di Sidorejo, di dukuh yang letaknya agak jauh dari Merapi seperti Blorong dan Buludadi harga air relatif lebih murah. Kisarannya di angka Rp 90 ribu per tangki. Tarif lebih rendah ini karena wilayah tersebut masih cukup mudah dijangkau truk pembawa air bersih.

"Tetapi, pemakaian airnya juga hanya dua minggu. Dukuh di atas Blorong dan Buludadi, medannya memang sulit. Tidak mudah begitu saja dijangkau oleh truk tangki air. Selain tanjakannya curam, jalan sempit dan tidak rata. Maklum kalau harganya mahal," kata Santiman, 38, warga Dukuh Buludadi, Desa Sidorejo, Kemalang, yang ditemui terpisah.

Pemkab Klaten sendiri mengaku sudah berupaya keras mencukupi kebutuhan air bersih di wilayah kekeringan. Kabag Sosial Setda Pemkab Klaten Rantiman mengatakan, dia sudah minta bantuan PDAM maupun lembaga swasta untuk mem- pemkab. "Yang jelas, kami berusaha mengirim air sesuai kemampuan," tegas dia. (den)



Post Date : 01 Agustus 2007