Air Bersih si Miskin Mengalir

Sumber:Koran Sindo - 11 November 2008
Kategori:Air Minum

SURABAYA(SINDO) – Kabar gembira. Warga miskin di Kota Surabaya yang selama ini selalu kekurangan air,dalam waktu dekat bisa menikmati segarnya air bersih. 

PDAM Surabaya akan menyambung saluran rumah (SR) dengan biaya supermurah. Total ada 15.000 keluarga miskin yang menjadi target pemenuhan hak dasar sebagai warga negara ini. Perusahaan daerah milik Pemkot Surabaya ini mengemas bantuan Bank Dunia dengan nama output based aid (OBA) (lihat tabel).

OBA adalah strategi pemberian hibah dalam memberikan pelayanan dasar seperti, air minum, sanitasi, listrik, transportasi,pendidikan, dan pelayanan kesehatan. Kepala Unit Humas PDAM Surabaya Sunarno menjelaskan, pihaknya berupaya menuntaskan survei keluarga miskin (gakin) yang dinilai layak mendapat fasilitas SR.

Dalam melakukan survei,PDAM menggandeng Unit Pengkajian Pengembangan Potensi Daerah (UP3D) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Rumah yang telah disurvei akan ditempeli stiker keterangan bahwa penghuni berhak atas SR. Gakin yang disurvei juga dipastikan mampu membayar rekening bulanan.

“Dari target 15.000 SR, pemasangannya akan kami kerjakan selama tiga tahun. Awal 2009 sebanyak 3.000 unit SR, pada 2010 ada 5.000 SR, dan pada 2011 sebanyak 7.000 SR,”katanya. Sunarno mengatakan, meski ada hibah dari Bank Dunia,PDAM tetap memberlakukan biaya pemasangan SR maksimal Rp250.000 atau lebih murah dari biaya normal Rp650.000.

Dana ini sebagai pengikat agar gakin yang tersentuh program bisa ikut memiliki serta menjaga perangkat SR.”Ya, ini sarana memberdayakan warga supaya ikut bertanggung jawab,” sambungnya. Sementara itu, bakal dimulainya pemasangan SR dan sambungan tersier disambut gembira warga wilayah Wonosari Wetan Baru, RT-17/III,Kelurahan Semampir, Kecamatan Pegirikan.

“Selama bertahun-tahun kampung sini tak tersentuh sambungan PDAM. Padahal warga di sini, termasuk saya, sudah pernah urunan Rp1,2 juta per orang ke pengurus kampung.Tapi sejak dua tahun lalu sampai sekarang tak kunjung dipasang,” kata H Munir,wargaWonosariWetan Baru.

Untuk mencukupi kebutuhan air bersih seharihari, katanya, warga harus membeli air geledekan.Harganya pun jauh lebih mahal. “Mulai Wonosari Wetan Baru gang IX, X, dan XI,semuanya beli air geledekan. Kalau ditotal dalam sebulan, beli air geledekan sangat mahal,” pungkasnya. (soeprayitno)



Post Date : 11 November 2008