Air Bersih Rp 150.000 Per Tangki

Sumber:Suara Merdeka - 23 Juni 2011
Kategori:Air Minum

KLATEN - Kekeringan yang terjadi kawasan lereng Merapi semakin parah, akibat terputusnya pipa saluran air dari Bebeng, Sleman. Akibatnya, warga harus memenuhi kebutuhan air bersih dengan membeli dari mobil tangki.

Harga air untuk Desa Balerante, Kecamatan Kemalang bervariasi antara Rp 100.000 sampai Rp 150.000 pertangki isi 5000 liter. Selama musim penghujan, warga bergantung pada air hujan yang ditampung dalam tandon.

''Kalau musim kemarau, kami beli air Rp 130.000 pertangki bisa untuk mencukupi kebutuhan memasak, mandi, mencuci dan ngombor sapi untuk 15 hari,'' kata Ngatini (30) warga Dukuh Balerante, Desa Balerante.

Untuk dukuh yang lokasi lebih tinggi harganya sampai Rp 150.000 pertangki. Tak heran kalau dia sangat senang menerima bantuan penampung air hujan (PAH) yang diberikan oleh Djarum Foundation bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta.

Ada tiga desa di Kecamatan yang mendapat bantuan 60 unit PAH, yakni Balerante 26 unit, Sidorejo 27 unit, dan 7 unit untuk Desa Kendalsari. Tandon yang mampu menampung 500 liter air yang bisa digunakan untuk setengah bulan.

Kemarin Rabu (22/6), penggunaan PAH dan 20 unit instalasi biogas diresmikan oleh Bupati Klaten H Sunarna SE MHum dengan dihadiri Asisten II Sekda Drs Edy Hartanta, Camat Kemalang Suradi, Kades dan tokoh masyarakat, serta warga dari tiga desa yang menerima bantuan. Hadir pula Dewan Pembina LPTP Sugeng Setiyadi dan Pimpinan Djarum Foundation Rudi Iskandar.

Terputus

Camat Suradi mengatakan, sejak pipa air dari Bebeng putus akibat terjangan awan panas Merapi November 2010 lalu, otomatis suplai air ke desa yang paling dekat dengan puncak Merapi itu terhenti. Sejak itu pula, warga harus memenuhi kebutuhan air dari air hujan atau membeli.

''Ada 12 desa yang selalu mengalami kekeringan air konsumsi di Kemalang. Untunglah tahun ini musim hujan mundur, jadi baru sebulan terakhir ini, warga mulai membeli air. Biasanya, sejak Maret mereka sudah mulai membeli air,'' tegas Suradi.

Kabag Kesra Suwardi menambahkan, 30 desa di enam kecamatan di Klaten mengalami kekeringan setiap tahun. Namun, anggaran droping hanya Rp 34 juta. Kemarin, Pemkab mengirimkan bantuan 6 tangki air bersih ke Balerante.

Bantuan itu disambut baik warga, namun secara terang-terangan Kades Sukono meminta agar setelah itu akan ada bantuan lain yang menyusul, karena saat ini warga Balerante sangat memerlukan air bersih terutama yang tinggal di atas.

Bupati Sunarna menegaskan bahwa bantuan yang diberikan itu akan ada kelanjutannya. Enam tangki yang dikirimkan hanya untuk ''mencoba'' tandon yang diresmikan saja. Pemkab akan selalu mengupayakan bantuan air bersih bagi warga.(F5-34)



Post Date : 23 Juni 2011