|
SOLO- Upaya pemanfaatan air Bengawan Solo untuk PDAM Surakarta, kembali dilontarkan Komisi III DPRD. Mereka menilai, pemanfaatan bisa mengatasi pasokan air minum untuk masyarakat. Anggota Komisi III YF Sukasno mengatakan, selama ini air Bengawan Solo tidak dimanfaatkan secara optimal. Air yang melimpah hanya dimanfaatkan untuk irigasi. Padahal bila diolah, bisa memberi nilai lebih terutama untuk memenuhi kebutuhan air minum. Apalagi, PDAM tidak bisa hanya mengandalkan pasokan air dari Umbul Cokro, Klaten dan sumur dalam. ''Dalam jangka panjang, tidak mungkin terus-menerus mengandalkan pasokan dari Umbul Cokro, terutama untuk menambah debit air. Sebenarnya, persoalan pernah dibahas beberapa waktu lalu. Sayang belum ada kelanjutannya,'' jelas dia. Pembuatan sumur dalam, lanjut anggota komisi bidang anggaran ini, juga tidak bisa menyelesaikan masalah. Selain mahal, kualitas airnya juga semakin menurun seiring peningkatan pencemaran air tanah. Selama PDAM selalu mengeluh kekurangan pasokan air untuk memenuhi tuntutan pelanggan. ''Pelanggan selalu bertambah, kalau pasokan air tidak ada pertambahan, akan sulit memenuhi permintaan konsumen.'' Hal senada diungkapkan Supriyanto, anggota Komisi III. Dia mengatakan, pemanfaatan air Bengawan Solo tidak akan mengganggu pasokan air bagi petani. Pasalnya, PDAM hanya menggunakan sebagian kecil dari keseluruhan debit air yang ada. Justru pemanfaatan PDAM itu dimaksudkan untuk mengoptimalkan pemakaian air agar tidak terbuang percuma. (G10-50m) Post Date : 22 Mei 2006 |