|
MAKASSAR Stok air bagi PDAM yang terdapat di Bendungan Bilibili masih aman hingga Desember. Akan tetapi, lewat dari batas tersebut, kalau hujan belum juga turun, PDAM sudah mengalami krisis, khususnya untuk pipa induk Somba Opu. Hal ini disampaikan Dirut PDAM Ridwansyah Putra Musagani dalam rapat kerja dengan Komisi B, Jumat 16 September. Selain dirut, hadir juga direktur teknik PDAM Abd Rahmansyah, dan beberapa staf lainnya. Rapat dipimpin Ketua Komisi B Mochtar Juma didampingi Wakil Ketua Komisi Andi Paratai dan Sekretaris Komisi Chairil Ibrahim. Raker berlangsung di ruang panitia anggaran DPRD Makassar. Dalam kesempatan itu juga, Ridwansyah mengungkapkan untuk Lekopancing, kondisinya saat ini tinggal 20 persen. Olehnya itu, memang sudah berdampak pada pelayanan di kawasan timur Kota Makassar. Olehnya itu, kami sangat berharap bahwa hujan bisa segera turun di kawasan Maros. Pasalnya, itu akan mengatasi persoalan krisis yang terjadi saat ini untuk stok Lekopancing, ungkapnya. Malahan, katanya melanjutkan, dalam waktu dekat, pihaknya berencana untuk melakukan salat minta hujan di kawasan ini. Tentu saja, hujan yang diminta adalah hujan baik, agar masalah selesai, bukan justru membuat masalah. Kita berharap, hujannya bukan terjadi di Malino. Sebab, kalau terjadi di Malino, justru stok yang ada akan keruh, sehingga jadinya bisa nol, sebutnya. Dalam rapat tersebut, anggota komisi B Arwan Cahyadi meminta kepada PDAM agar juga memperhatikan penyediaan air bersih bagi masyarakat yang bermukim di pulau. Pasalnya, ada beberapa di antaranya yang memang sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih, bahkan untuk konsumsi sekalipun. Permintaan Arwan Cahyadi itu juga mendapat dukungan dari anggota Komisi B lainnya, Haris Yasin Limpo. Menurut Haris, memang sudah saatnya bagi PDAM untuk juga memperhatikan masyarakat pulau. Paling tidak, katanya, dilakukan dengan menyediakan air bersih pada tempat-tempat penyeberangan yang bisa dibeli dengan harga sama untuk eceran. Atas permintaan itu, PDAM berjanji akan memperhatikan. Hanya saja, untuk sampai mencari sumber air bersih di pulau tampaknya masih sulit dilakukan. Di tempat terpisah, Musagani juga menyebut, bahwa dampak dari krisis air ini sangat dirasakan oleh masyarakat Makassar bagian timur dan utara kota. "Tapi kita terus memberikan pelayanan manual," Musagani. Post Date : 17 September 2005 |