|
Sampit, BPost Hujan lebat yang terjadi Senin (6/11) lalu ternyata belum mampu mengurangi intrusi air laut di perairan Sungai Mentaya. Akibatnya, hingga kini air baku pengolahan air bersih PDAM yang berlokasi di Kecamatan Baamang belum aman. Air masih terasa payau khususnya saat air pasang. Direktur PDAM Sampit Sutrisno mengatakan, hujan lebat yang terjadi masih belum mampu mendorong air laut keluar. Karena itu, air sungai masih terasa payau meski kadarnya kurang dibanding hari-hari sebelumnya. "Hujan kemarin belum mampu membuat air kembali netral. Air sungai masih payau khususnya saat pasang makanya rasa payaunya masih terasa meski sedikit. Intrusi air laut sudah masuk Ketapang makanya sangat berpengaruh," ucapnya. Dia memperkirakan, air baru akan terasa tawar jika hujan lebat kembali turun dua hingga tiga kali dengan volume air cukup besar. Karena itu pihaknya berharap agar hujan sering turun sehingga air sungai kembali tawar dan sumber air baku PDAM kembali aman dan lancar seperti biasa. Terkait kesulitan air di empat kecamatan yaitu Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut, Sutrisno mengatakan, pihaknya terus menyuplai air bersih menggunakan mobil tanki. Setiap hari ditargetkan bisa menyuplai sebanyak empat tanki air ke lokasi tersebut. "Air akan terus disuplai hingga kondisi normal. Masyarakat ada bantu Rp75 ribu untuk setiap tanki air yang dibawa," ucapnya. Sementara itu Yusuf, warga Bagendang mengaku harus mengeluarkan uang Rp20 ribu untuk membeli satu drum air. "Satu drum itu habis satu hari untuk mandi dan memasak air. Kami beli dari orang Sampit yang menjual ke sini. Itu pun rasanya juga agak payau," tukasnya. mgb Post Date : 09 November 2006 |