|
MAKASSAR -- Memasuki musim kemarau tahun ini PDAM Kota Makassar mulai merasakan akan krisis air baku, khususnya untuk IPA Panaikang yang selama ini disuplai dari Bendungan Lekopancing, Kabupaten Maros. Kondisi air baku Lekopancing diperkirakan telah mengalami penurunan sampai 60 persen. Dengan turunnya air baku di Bendungan Lekopancing berarti produksi air bersih di PDAM, khususnya di IPA Panaikang juga tidak maksimal, sehingga menyebabkan pelayanan terganggu pada daerah-daerah tertentu, khususnya di Wilayah Timur Kota dan Utara Kota. Di samping pemadaman listrik yang sulit dihindari oleh PLN karena terkait dengan kondisi alam. Humas PDAM Makassar M Jufri Sakka, yang dikonfirmasi kemarin, membenarkan hal tersebut kalau kondisi air baku PDAM, khususnya di IPA Panaikang mengalami penurunan yang sangat drastis pada musim kemarau tahun ini. Adapun daerah yang paling merasakan adalah Wilayah Timur Kota (Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea dan Manggala). Selengkapnya baca boks. Dikatakan Jufri Sakka, untuk mengantisipasi gangguan air baku ini, maka PDAM telah menyiapkan intake Mallengkeri yang khusus mensuplai air baku dari Sungai Jeneberang ke IPA Panaikang. PDAM juga akan mengantisipasi setiap keluhan warga pelanggan yang tidak dapat air dengan menggunakan armada tangki. Bagi pelanggan PDAM yang tidak mendapatkan air bersih dapat langsung menghubungi kantor unit terdekat atau dapat menelpon ke 850381 dan 876777. Selain itu, PDAM Kota Makassar mengupayakan hasil produksi air bersih IPA Somba Opu untuk membantu suplai air bersih pada lokasi utara kota Makassar. Dan kepada pelanggan PDAM yang hingga saat ini masih mendapatkan pelayanan yang maksimal hendaknya menggunakan air bersih yang betul-betul penting, dan kalau bisa jangan menggunakan air ledeng hanya untuk mencuci kendaraan, siram tanaman atau halaman rumah. Dikatakn Jufri kalau ada pelanggan yang tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal hendaknya bisa bersabar, sebab PDAM memiliki keterbatasan dalam hal ini mobil tangki, sementara kebutuhan akan pelayanan semakin bertambah akibat semakin menipisnya air baku di musim kemarau tahun ini. Dia juga berharap agar 31 terminal air yang sudah mendapat persetujuan pemerintah provinsi sedapat mungkin segera dibangun. Terminal air ini akan lebih memudahkan serta lebih mempercepat pelayanan. Buat Sumber Air Baru Sementara itu, Komisi D DPRD Makassar mendukung permintaan masyarakat yang tidak memperoleh distribusi air PDAM untuk dilakukan pembagian secara adil. Wakil Ketua Komisi D, Irwan Intje yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat 5 Agustus mengatakan bahwa PDAM harus memikirkan masalah ini secara serius. Masyarakat di bagian utara dan timur harus memperoleh jatah air bersih yang sama dengan bagian lainnya di kota ini. Pasalnya, mereka juga warga Makassar dan pelanggan PDAM. "Memang saat ini kondisi sumber air yang digunakan PDAM Makassar utamanya untuk melayani daerah utara dan timur mengalami kondisi yang krisis. Makanya, perlu dilakukan upaya pendistribusian secara manual. Contohnya, dengan memfungsikan mobil-mobil tangki untuk melayani pelanggan di daerah yang krisis air bersih," harap Irwan. Untuk mengantisipasi hal ini, dia menyarankan agar PDAM segera mencari sumber mata air baru. Seperti rencana pembuatan IPA Baddoka yang saat ini masih dalam kajian dan pembahasan. Post Date : 06 Agustus 2005 |