LEBAK, KOMPAS.com — Ribuan kepala keluarga di sejumlah desa di dua kecamatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terendam banjir setinggi 2 meter. Kepala Bagian Humas Pemkab Lebak Alkadri, Rabu (25/11), mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu laporan dari tim penanggulangan bencana alam.
Laporan sementara menyebutkan, banjir itu merendam ribuan rumah dan sawah, tetapi belum menerima laporan korban jiwa. Banjir melanda tujuh desa di Kecamatan Wanasalam dan sembilan desa di Kecamatan Banjarsari.
Akibat banjir tersebut, kini jalan yang menghubungkan antardesa di dua kecamatan tersebut terputus, termasuk robohnya sejumlah jembatan gantung.
Menurut Alkadri, banjir yang melanda dua kecamatan itu akibat luapan sungai setempat sejak Selasa malam hingga Rabu pagi setelah diguyur hujan lebat. Hingga saat ini, kata dia, pihaknya belum bisa memerkirakan kerugian akibat bencana alam itu. "Saya minta warga yang terkena banjir ditampung di tempat yang aman," kata Alkadri.
Dia juga mengatakan, pihaknya saat ini sudah mendistribusikan bahan pokok dan makanan serta obat-obatan sebagai sumbangan bagi para korban banjir tersebut. Selain itu, pihaknya telah menyalurkan tenda dan perahu ke lokasi banjir. "Dua kecamatan itu jika hujan deras selalu menjadi langgangan banjir," ujarnya.
Camat Banjarsari Pardi mengatakan, banjir yang melanda sembilan desa itu adalah akibat meluapnya Sungai Cikeusik. Pihaknya saat ini sedang mendata para korban yang rumahnya terendam banjir.
"Saya berharap pemerintah segera memberikan bantuan karena lumbung-lumbung padi milik warga juga terendam banjir," katanya.
Pemerintah mengharapkan masyarakat agar semakin waspada dan berhati-hati untuk menghadapi kemungkinan yang lebih jelek. Hujan lebat juga telah melanda berbagai daerah di Tanah Air. BAHANA PATRIA GUPTA
Post Date : 25 November 2009
|
