bandung, Kompas - PT Aetra Air Jakarta mengalokasikan dana investasi Rp 670 miliar untuk meningkatkan pelayanan air bersih bagi warga Jakarta. Dana itu digunakan untuk memperbaiki jaringan, meningkatkan produksi air, dan mengurangi tingkat kebocoran.
”Dana investasi itu akan dikucurkan secara bertahap selama lima tahun, dari 2008-2012. Pada 2009 ini dana investasi yang akan dikucurkan mencapai Rp 192 miliar,” kata Direktur Utama PT Aetra Air Jakarta Syahril Japarin saat mengisi Media Gathering Aetra, Sabtu (25/7) di Bandung.
PT Aetra Air Jakarta adalah mitra PAM Jaya di wilayah timur Sungai Ciliwung, Jakarta. PT Aetra menggantikan PT Thames PAM Jaya pada akhir 2007 dan beroperasi efektif pada 2008. Saat mulai beroperasi, Aetra mendapat warisan buruk berupa tingkat kebocoran hingga hampir 55 persen dan pelayanan buruk kepada pelanggan.
Setelah beroperasi selama 1,5 tahun, tingkat kebocoran turun menjadi sekitar 50 persen. Aetra juga mengganti dan memperbaiki pipa air sepanjang 1.200 kilometer dari 5.600 kilometer pipa yang ada, dalam kurun yang sama.
”Perbaikan dan penggantian pipa akan terus dilakukan karena banyak pipa tua dan rusak di wilayah Aetra,” kata Syahril.
Untuk mengurangi kebocoran dan pencurian air, kata Syahril, pihaknya sedang memperluas district meter area (DMA). DMA saat ini diterapkan pada 30 persen wilayah pelayanan Aetra, yang mencapai 380.000 pelanggan.
DMA merupakan sistem pengontrolan jumlah air yang masuk, yang digunakan, dan yang dibayar. Sistem pengendali ini diterapkan di suatu wilayah yang dihuni 1.500-3.000 pelanggan.
”Setiap kebocoran pipa atau pencurian air dapat langsung diketahui dan ditangani. Biaya untuk menambah satu DMA mencapai sekitar Rp 250 juta sampai Rp 2 miliar, tetapi efektivitasnya tinggi karena dapat mengurangi kehilangan air menjadi 38 persen,” kata Syahril.
DMA juga diterapkan di Manila dan berhasil menekan tingkat kehilangan air sampai 19 persen. Jika kehilangan air dikurangi, pasokan air untuk pelanggan akan membesar dan pelayanan otomatis membaik.
Perbaikan pelayanan juga dilakukan dengan membangun pompa penguat tekanan atau booster pump di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Penguatan tekanan air diperlukan agar pelanggan dapat menikmati kucuran air yang lebih deras. (ECA)
Post Date : 27 Juli 2009
|