Jakarta, Kompas - PT Aetra Air Jakarta mengoperasikan pompa tekan baru di Jalan Raya Kiwi, Kelapa Dua Wetan, Jakarta Timur. Dengan adanya pompa berkapasitas 250 liter per detik dengan daya tekan 40 meter, suplai air ke kawasan Kelurahan Cibubur, Pekayon, serta Kelapa Dua Wetan menjadi lebih baik.
Presiden Direktur Aetra Syahril Japarin mengatakan, pembangunan pompa tekan Kiwi ini merupakan bagian dari strategi tahap pertama Aetra dalam memperbaiki suplai air ke wilayah-wilayah yang sulit mendapatkan air.
Pembangunan pompa tekan Aetra menginvestasikan dana sebesar Rp 3,2 miliar.
Kawasan yang membaik tekanannya setelah adanya pompa ini adalah kawasan Jalan Cibubur dan sekitarnya, kawasan Jalan Raya Bogor (arah Bogor), kawasan Jalan Gang Sawal, kawasan Gang Rukun, kawasan Jalan Lapangan Tembak, dan kawasan Jalan Gang Delima dan sekitarnya.
”Dengan suplai yang baik, masyarakat dapat kami ajak bersama-sama menyelamatkan lingkungan dengan melestarikan air tanah. Beralih dari air tanah ke air Aetra,” kata Syahril seusai acara temu pelanggan di Kantor Sekretariat RT 06 RW 09, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.
Penggunaan air tanah di bagian selatan area operasional Aetra masih cukup tinggi. Misalnya di Kelurahan Cibubur dan sekitarnya, jumlah pelanggan mencapai ratusan orang. Namun hampir separuh jumlah tersebut atau sekitar 49,57 persen masih belum menggunakan air Aetra dan masih banyak warga yang menggunakan air tanah.
Berdasarkan data Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta, penurunan air tanah sudah 40 meter dalam 45 tahun (1950- 1995). Hasil evaluasi sumur pantau yang terdapat di lima wilayah Jakarta, dari tahun 2000-2005 muka air tanah turun 2 meter-5 meter.
Sementara itu, kondisi Jakarta berdasarkan air tanah dangkalnya meliputi daerah kritis (15 persen), daerah rawan (55 persen), dan daerah waspada (30 persen).
”Dengan alasan itu, masyarakat didorong beralih dari air tanah ke air perpipaan,” kata Syahril. (ARN)
Post Date : 09 Juni 2010
|