Aetra dan Palyja Harus Tambah Kios Air

Sumber:Kompas - 19 Juli 2010
Kategori:Air Minum

Jakarta, Kompas - Untuk mengatasi kekurangan air bersih di 38 wilayah Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta kedua mitra PAM Jaya menambah hidran umum dan kios air. Penambahan diperlukan agar warga lebih mudah mengakses air bersih dan tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli air eceran.

”Saya sudah meminta PT Palyja dan PT Aetra untuk menambah kios air dan hidran umum agar seluruh warga Jakarta dapat menikmati air bersih dengan mudah dan murah. Penambahan itu perlu dilakukan sambil menunggu perluasan jaringan pipa,” kata Fauzi Bowo, Minggu (18/7) di Jakarta Pusat.

Kini jaringan pipa yang dikelola kedua mitra PAM Jaya itu baru dapat melayani 62 wilayah penduduk Jakarta. Banyak kawasan yang belum terlayani karena berbagai alasan, antara lain permukiman ilegal dan ketidakcukupan produksi air bersih.

Kondisi ini membuat warga sering terpaksa membeli air dari pedagang air keliling. Harga air yang dikenakan kepada warga dapat mencapai Rp 1.000-Rp 2.000 per 20 liter. Padahal, tarif air untuk pelanggan kecil PAM Jaya adalah Rp 1.050 per 1.000 liter.

Fauzi mengatakan, air bersih yang dijual di kios air dan hidran umum harus berdasarkan tarif termurah karena digunakan oleh warga berpendapatan rendah. Dengan kesepakatan warga, harga air bersih dapat sedikit lebih mahal dibandingkan dengan tarif terendah untuk membiayai perawatan dan petugas jaga.

Pengelolaan kios air dan hidran umum ini harus diatur oleh mitra PAM Jaya dan petugasnya dapat diambil dari warga setempat. Pengelolaan kedua fasilitas itu tidak boleh dikuasai jawara atau preman yang menerapkan harga air sesuka hati mereka.

Anggota Badan Regulator Pelayanan Air Minum (BR PAM) DKI Jakarta, Firdaus Ali, mengatakan, kedua mitra PAM Jaya harus mengalokasikan modal untuk menambah kios air di Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Banyak kawasan di ketiga kota itu belum terlayani jaringan air bersih sehingga harus mendapat solusi sementara.

Setelah menambah kios air, PT Palyja dan PT Aetra harus menyusun rencana penambahan jaringan pipa ke kawasan-kawasan itu. Kios air hanya solusi sementara dan tak boleh dibiarkan seperti itu terus.

Sekretaris Perusahaan PT Aetra Air Jakarta Yosua L Tobing mengatakan, pihaknya menganggarkan Rp 300 miliar untuk penambahan dan penggantian jaringan pipa sepanjang 2010. Sebagian besar penambahan dan penggantian jaringan pipa itu akan dilakukan di Jakarta Utara, yang menderita krisis air bersih paling parah.

Saat ini PT Aetra sudah memasang lebih dari 50 hidran umum untuk memasok air bersih bagi warga yang belum terlayani jaringan pipa. Aetra juga akan memasang 10 hidran umum untuk permukiman ilegal karena jaringan pipa tidak dapat dipasang di kawasan itu.

”Jika jaringan pipa sudah terpasang di seluruh kawasan di Jakarta Utara, jumlah hidran umum dan kios air akan dikurangi secara perlahan. Namun, saat ini kami tetap akan mempertahankan jumlahnya dan menambah di lokasi yang diperlukan,” kata Yosua.

Kepala Komunikasi PT Palyja Meyritha Maryanie mengatakan, pihaknya sudah memasang 11 kios air dan 36 terminal air. Pada 2011 Palyja akan kembali menambah lima kios air baru. Pada 2010 Palyja menganggarkan Rp 100 miliar-Rp 200 miliar untuk menambah dan memperbaiki jaringan pipa. Pada kawasan yang sudah mendapat jaringan pipa, hidran umum dan kios air yang ada akan dicabut. (ECA)



Post Date : 19 Juli 2010