Aetra Ancam Naikkan Tarif Air Bersih

Sumber:Koran Tempo - 22 Juni 2010
Kategori:Air Minum

JAKARTA -- PT Aetra Air Jakarta berencana menaikkan tarif berlangganan air bersih di wilayah kerjanya, yang mencakup Jakarta Timur dan sebagian Jakarta Utara.

Rencana kenaikan tarif dipicu oleh rencana salah satu klien besar Aetra, yakni PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Pengelola tempat wisata tersebut berencana membangun instalasi pengelolaan air dengan sistem pengolah air laut berkapasitas 5.000 meter kubik per hari.

"Pembangunan instalasi ini akan memiliki dampak sosial dan ekonomi yang sangat membebani masyarakat," kata Presiden Direktur Aetra Syahril Japarin dalam suratnya kepada PAM Jaya tertanggal 11 Juni 2010.

Di dalam surat yang salinannya dimiliki Tempo itu, Syahril menuturkan selama ini keberadaan Jaya Ancol sebagai klien besar membuat Aetra bisa melakukan subsidi silang dan menciptakan struktur biaya lebih ringan terhadap masyarakat.

Syahril menuturkan saat ini mayoritas pelanggan air bersih PAM Jaya yang berlangganan melalui Aetra merupakan kalangan menengah ke bawah. Sebanyak 75 persen merupakan pelanggan yang mendapat subsidi dan 25 persen pelanggan penyubsidi.

Pelanggan penerima subsidi hanya dikenai tarif berlangganan air bersih sebesar Rp 1.050 per meter kubik. Sedangkan pelanggan normal seperti Jaya Ancol dikenai tarif berlangganan hingga Rp 12 ribu per meter kubik. Perbedaan harga itulah yang bisa membuat Aetra melakukan subsidi silang.

Pembangunan sistem instalasi pengolah air laut itu bisa mengurangi pendapatan Aetra dan mereka berencana meningkatkan tarif air agar tak rugi. Direktur Aetra Rhamses Simanjuntak menimpali bahwa kapasitas total produksi air bersih dalam sehari mencapai 15 ribu meter kubik, sekitar 11 ribu meter kubik (73 persen) merupakan pasokan ke Ancol.

"Kami masih bisa meningkatkan pasokan ke Ancol hingga 15 ribu meter kubik per hari," kata Rhamses saat dihubungi Sabtu pekan lalu. "Jadi kemampuan kami masih jauh di atas kebutuhan Ancol."

Juru bicara Jaya Ancol, Sofia Cakti, memastikan pembangunan instalasi air tidak akan berujung pada penghentian langganan air bersih dari Aetra. Sofia mengatakan tujuan pembangunan instalasi itu hanya untuk memenuhi kekurangan air bersih. Dalam sehari, Jaya Ancol membutuhkan pasokan air bersih sekitar 12 ribu meter kubik.

"Jadi selebihnya tetap menggunakan air PAM," ujarnya.

Menanggapi rencana Aetra tersebut, saat dihubungi kemarin Direktur Utama PAM Jaya Maurits Napitupulu berencana memanggil Jaya Ancol untuk membahas perlunya menjaga subsidi silang. WAHYUDIN FAHMI



Post Date : 22 Juni 2010