KEPALA Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta Peni Susanti mengatakan, tercatat ada 109 titik sampah di sepanjang Kali Ciliwung. "Hampir semua titik tidak dapat dijangkau truk sampah, karena tak ada akses jalan menuju lokasi," kata Peni di Jakarta, Kamis (17/6).
Menurutnya, dari 109 titik, 12 di antaranya sudah ada yang tertangani, sementara beberapa titik lain masih menjadi target ke depan. "Jika hal ini tidak segera ditangani, tentu akan berdampak buruk dan makin sulit tertangani," katanya.
Itulah sebabnya, Pemprov DKI Jakarta akan menggelar Kampanye Kali Bersih III bertema: Stop Nyampah di Kali‘”sebagai lanjutan dua kegiatan tahun lalu. Kegiatan ini masih dalam rangkaian HUT Kota Jakarta ke-483 dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni.
Acara bertajuk Kado untuk Jakarta ini akan dilaksanakan di Kali Ciliwung sepanjang 39 km, 20 Juni. Kegiatan berupa kerja bakti warga di 75 kelurahan yang dilalui aliran sungai. Kegiatan ini dikoordinasi lurah, camat, dan wali kota. Selain itu juga akan dipasang spanduk sosialisasi Perda Nomor 8/2007 tentang Ketertibam Umum, terutama Pasal 21 yang melarang membuah sampah, dan Pasal 61 terkait pidananya.
Target, mulai dari Jembatan Kelapa Dua Depok, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan hingga Muara di Teluk Jakarta, Jakarta Utara. “Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran berbagai pihak, baik dunia usaha, instansi terkait, maupun masyarakat, untuk tidak membuang sampah lagi ke sungai,” kata Peni.
Warga juga dapat memilah dan mengolah sampah serta menata bantaran sungai. “Dengan begitu, ke depan, Kali Ciliwung dapat menjadi sarana kegiatan ekowisata," katanya.
Menurut Peni, dunia usaha yang ikut membantu melalui program corporate social responsibility (CSR) antara lain: Coca Cola, Pertamina, Aetra, NGK dan sebagainya. Juga sejumlah lembaga masyarakat, antara lain: Aksi Cepat Tanggap (ACT), Sigma, dan Mapa Adrika. Andi Sapto Nugroho
Post Date : 18 Juni 2010
|
