|
Sebuah fasilitas umum
MCK (mandi, cuci, kakus) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yang dibangun
dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2013 senilai Rp250 juta, kini berubah fungsi
menjadi rumah tinggal penjaganya karena jarang dimanfaatkan masyarakat.
Pantauan Antara, Minggu, bangunan MCK yang
terletak di Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut yang memiliki enam ruang kamar
mandi tersebut hanya satu yang dibuka untuk melayani "hajat" orang
umum.
Sementara lima ruang lainnya dimanfaatkan penjaga MCK, Mustofa (46), sebagai dapur, kamar tidur, kamar mandi pribadi, serta gudang barang-barang miliknya.
"MCK-nya tidak
begitu laku (kurang dimanfaatkan warga), sehingga daripada menganggur tidak
termanfaatkan, saya gunakan sekalian sebagai tempat tinggal," kata Mustofa
saat dikonfirmasi wartawan.
Pria asal Semarang ini menempati ruang tandon air
di lantai dua berukuran 2x3 meter yang disulapnya menjadi kamar tidur.
Sementara beberapa
kamar mandi/toilet di lantai bawah dia gunakan sebagai dapur dan gudang
penyimpanan barang.
Sebuah alat penanak nasi (rice cooker) yang masih
aktif terlihat diletakkan di atas meja di pojok lorong menuju beberapa ruang
kamar mandi yang tertutup tembok.
"Sudah setahun
saya tinggal dan diberi mandat sebagai penjaga toilet di sini," ujarnya.
Mustofa menuturkan, dalam kurun waktu hampir
setahun dirinya sebagai juru jaga MCK tersebut baru mengumpulkan uang jasa
pemakaian toilet umum sebesar Rp310 ribu.
"Uang itu saya belikan sabun pembersih dan bayar perbaikan pompa air serta buat beli pulsa listriknya," ujarnya. Salah satu tokoh warga Desa Kaliwungu, Eko Setyo (50) mengkritik pembangunan MCK umum tersebut karena tidak dikaji sesuai kebutuhan masyarakat sekitar. "Itu bangunan mubazir, soalnya masyarakat di sini rata-rata telah memiliki kamar mandi dan kakus sendiri. Apalagi jika mau perlu (MCK umum) harus bayar," kritik Eko. Selain pembangunan yang dia nilai tidak pas, lanjut Eko, kesalahan perencanaan dilakukan pemerintah daerah karena menempatkan MCK umum di lokasi yang jauh dari permukiman penduduk. "Sesekali saja ada yang memanfaatkan MCK ini. Biasanya mereka yang bermain tenis di lapangan (tenis) sebelah," sahut Jarni, warga lainnya. Fasilitas umum MCK berkapasitas enam ruang kamar mandi dan toilet itu dibangun pada akhir 2013 melalui program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) dengan besar anggaran sekitar Rp250 juta. MCK tersebut dibangun kontraktor di tanah eigendon atau lahan aset pemkab yang ada di Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut. Post Date : 17 November 2014 |