|
JAMBI, KOMPAS — Intensitas hujan yang semakin tinggi dan sering akhir-akhir ini menunjukkan bahwa saat ini sudah memasuki musim hujan yang akan berlangsung hingga April. Karena itu, masyarakat, terutama yang tinggal di daerah-daerah rawan banjir, agar mewaspadai kemungkinan banjir yang lebih tinggi dan berpotensi meluas. Koordinator Bidang Pengkajian dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi Kurnianingsih mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai tingginya peluang hujan deras disertai petir dan angin kencang dari Januari hingga April mendatang. ”Intensitas hujan hingga berat meningkat,” ujarnya, Rabu (8/1). Dia mengatakan, pihaknya mengirimkan surat peringatan kepada sejumlah instansi terkait agar memperhatikan wilayah-wilayah rawan banjir akibat masalah drainase dan longsor. Hujan yang turun hampir setiap hari dalam sepekan terakhir menyebabkan sejumlah wilayah banjir. Di Jambi, sekitar 160 rumah dan lahan sawah di Kecamatan Pauh, Kabupaten Sorolangun, tergenang akibat Sungai Terisak meluap sejak Senin. Warga pun mengungsi di rumah kerabat mereka. Atas kejadian tersebut, Kepala Seksi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sarolangun Marhasan mengatakan, pihaknya menetapkan status darurat bencana. Pihaknya menyiapkan 20 tenda untuk mengantisipasi jika jumlah korban bertambah dan membutuhkan pengungsian. Pihaknya juga menyiapkan bahan makanan untuk dapur umum. Di Kalimantan Tengah, hujan terus-menerus menyebabkan Sungai Barito meluap dan merendam permukiman yang dihuni 8.018 keluarga di 35 desa di Kabupaten Murung Raya. Meskipun demikian, Pemkab setempat belum menetapkan status tanggap darurat banjir. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Mugeni di Palangkaraya, mengatakan, pihaknya telah menerima laporan soal banjir tersebut. Berdasarkan informasi yang diterima BPBD Kalteng, kedalaman banjir hingga dua meter. ”Kami belum menerima laporan lengkap mengenai jumlah total warga yang kebanjiran,” ujar Mugeni. Mugeni mengatakan, pihaknya akan secepatnya mengirimkan tim ke Murung Raya. Jika kondisi dinilai sudah cukup ekstrem, BPBD Kalteng dapat memberi saran agar tanggap darurat diberlakukan. Hujan yang semakin intensif juga menyebabkan Sungai Tuntang di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dalam kondisi kritis karena tanggul sungai rawan jebol. Pada Senin malam lalu, tanggul sungai di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, jebol sepanjang 10 meter dan sedalam tiga meter. Ratusan rumah di Desa Ngroto dan Rejosari tergenang air setinggi 30-65 sentimeter. Luapan Sungai Tuntang juga menyebabkan 11 desa di Kecamatan Karangrayung dan Kedungjati tergenang rata-rata 40 sentimeter. Namun, banjir telah surut pada Selasa siang. Di Demak, pada Selasa siang banjir bandang akibat luapan Sungai Tuntang melanda ratusan rumah di Desa Ploso, Kecamatan Karangtengah, dan Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonarum. Genangan rata-rata setinggi 30 sentimeter. Banjir surut pada Selasa sore. Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan anggaran Rp 3 miliar untuk bantuan benih kepada petani yang sawahnya rusak akibat banjir. (ITA/BAY/DKA/ENG/HEN) Post Date : 09 Januari 2014 |