Hingga saat ini baru 47,71% masyarakat Indonesia mendapatkan air bersih
di Indonesia. Angka ini lebih kecil dari target MDG's 2015 yang mencapai nilai
rata-rata 68,87%.
"Hanya 47,71%
masyarakat Indonesia mendapatkan air bersih yang layak," jelas Dirut PT Aqua
Golden Missisipi, Parmaningsih Hadinegoro di Bali Nusa Dua Convention Centre,
Nusa Dua, Bali, Jumat (14/6/2013).
Hal ini dinyatakan
dalam materi keterkaitan air mineral dalam ketahanan pangan nasional dalam
Seminar Urgensi Membangun Ketahanan Pangan Nasional. Selain Parmaningsih, juga
hadir sebagai pembicara Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Dirut Bulog Sutarto
Alimoeso, Presdir Astra Agro Lestari, Dirut RNI Ismet Hasan Putro, dan Direktur
PT Indofood Sukses Makmur Fansiscus Welirang.
Sedangkan, berdasarkan
data Joint Monitoring Program 2010 dari UNICEF dan WHO saat ini ketersediaan
air bersih global mencapai 89%. Sayangnya, angka yang diraih Indonesia jauh
lebih rendah dari rata-rata 68,87% yang ditargetkan di tahun 2015.
Daerah yang
terbatas akses airnya sebagian berada di Indonesia bagian timur. Tingkat
konsumsi air di Indonesia tersebut diperkirakan meningkat 15%-35% perkapita
pertahun.
"Kebutuhan
makin meningkat dan akan terus naik 15%-35 perkapita per tahun," imbuhnya.
Karena itu, menurut
Parmaningsih, dibutuhkan langkah pencegahan untuk memastikan keberlangsungan
air bersih untuk masyarakat Indonesia. Hal ini juga turut mempengaruhi
kesehatan khususnya penyakit diare yang kerap terjadi karena air yang kurang
bersih.
"Meningkatkan
derajat kesehatan untuk sanitasi yg sehat sehingga dapat mengurangi penyakit
diare yang mnjadi kematian bayi dan anak balita terbesar di Indonesia,"
pungkasnya.
Post Date : 17 Juni 2013
|