|
Wakil duta besar (Wadubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Kristen Bauer, meluncurkan program Kampung Sanitasi di RW 23 Semanggi, Pasar Kliwon, Sabtu (20/4/2013). Program di bawah Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (Iuwash)-United Staes Agency International Development (USAID) ini menyasar pembuatan sanitasi dan penyediaan air bersih bagi warga. “Kami menyediakan Rp800 juta untuk program ini,” ujar Kristen saat ditemui wartawan di sela-sela peluncuran. Kristen mengatakan, keberadaan air bersih dan sanitasi yang baik sangat menunjang kesehatan warga. Lewat Kampung Sanitasi, pihaknya berupaya menyediakan layanan air bersih bagi 100 kepala keluarga (KK) di RW 23 Semanggi. Kampung Sanitasi juga menyasar peningkatan akses sanitasi bagi 725 warga sekitar. “Air merupakan kebutuhan dasar manusia. Namun untuk banyak orang, akses terhadap air bersih dan aman belum menjadi kenyataan,” ucapnya. Secara umum, Iuwash-USAID membidik dua juta masyarakat Indonesia dapat mengakses sarana air bersih. Program itu juga menarget 200.000 pembangunan sanitasi aman di 54 kota/kabupaten. Total dana US$33 juta digelontorkan untuk program tersebut. Lebih lanjut, Kristen mengaku terbuka dengan kerjasama program berikutnya. “Untuk kerjasama ke depan, harapannya tidak hanya pemerintah, LSM dan masyarakat saja yang berperan. Swasta diharapkan berkontribusi,” tuturnya. Sementara itu, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menilai peluncuran Kampung Sanitasi di Semanggi sangat tepat. Diketahui, hanya 10% dari penduduk setempat yang memiliki sarana mandi cuci kakus (MCK) berupa jamban. Hal itu diperparah 40% warga yang masih membuang air besar di sembarang tempat, termasuk sungai. “Program ini mendukung salah satu visi misi kota yakni waras (sehat). Kalau warganya sudah sehat, diharapkan lingkungan menjadi kondusif dan sejahtera,” katanya. Walikota mengaku siap menjajaki kerjasama selanjutnya dengan Iuwash-USAID. Rudy menyebut masih banyak kampung yang butuh perbaikan sanitasi dan penyediaan air bersih. Post Date : 22 April 2013 |