|
Ketersediaan air bersih yang masih kurang di Indonesia saat ini harus menjadi perhatian semua pihak, bukan hanya pemerintah daerah (pemda) maupun pemerintah pusat saja, kata Meike Kencanawulan selaku kepala Subdit Investasi Air Minum dari Kementrian Pekerjaan Umum pada Kamis (21/3). “Ini adalah tugas bersama untuk memperhatikan air, tugas rakyat, pemda, dan pusat,” kata Mieke dalam kegiatan temu media bersama Australian Aid (Ausaid) dan United Stated Aid (USAID) di Jakarta. Sebelumnya AUSAID bekerjasama dengan USAID dan juga pemerintah daerah di Indonesia dalam penyediaan air bersih untuk daerah yang membutuhkan. Program bantuan yang digalakan kedua Negara di Indonesia sejak 2011 itu disebut Hibah Air Bersih dan Sanitasi. Hibah Air Bersih adalah kemitraan antara Kementrian Keuangan, Kementrian Pekerjaan Umum, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), pemerintah daerah, perusahaan daerah air minum dan lembaga donor. Kemitraan ini memberikan donasi setelah pemda berinvestasi pada layanan air dan sanitasi melalui perusahaan daerah air minum (PDAM), dan kemudian masyarakat yang membutuhkan diberikan dana hibah berdasarkan jumlah sambungan baru yang siap beroperasi. Menurut Anne Joselin selaku manager unit untuk air dan sanitasi AUSAID di Indonesia bantuan Air Bersih tahap pertama yang berjalan pada 2011 menuai sukses, karena lebih dari 77.000 rumah di Indonesia mendapatkan akses air bersih dan 5000 rumah mendapatkan fasilitas pembuangan limbah rumah tangga. Untuk tahap kedua yang akan berlangsung sampai periode 2015 Australia akan memberikan bantuan 85 juta Dollar Australia, sedang Amerika akan memberikan 10 Juta Dollar AS. Kerjasama ini diperkirakan memberikan manfaat bagi 1,47 orang, menurut Joselin. Di tahap ini, 120 pemerintah daerah terpilih sebagai penerima hibah yang diharapkan mampu menyediakan sambungan air bersih bagi 285.000 rumah tangga, menurut AUSAID. Joselin juga mengatakan kemitraan ini diharapakan akan lebih mendorong pemerintah daerah untuk menginvestasikan lebih banyak lagi layanan air bersih bagi warganya, sebagaimana pemerintah Indonesia berkomitmen mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (Milenium Development Goals) yang direncanakan secara global. Selain Mieke dan Joselin, hadir dalam pertemuan media itu, Rina Agustin (Kasubdit Perencanaan Teknis, Direktorat Pengembangan Sanitasi Lingkungan Kementrian Pekerjaan Umum), Jim Coucouvinis (Direktur Teknis Air Minum dan Sanitasi IndII), Seno Samudro (Bupati Boyolali), Rita Herlina (Kasubdit Hibah Regional, Dirjen Perimbangan Keuangan), dan John Hansen (Direktur USAID Indonesia)
Post Date : 22 Maret 2013 |