|
KEMARAU panjang membuat warga di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, kian kesulitan memperoleh air bersih. Jika dalam dua pekan mendatang, hujan tidak turun, warga terpaksa harus mencari air bersih lebih jauh. "Kalau sampai sebulan lagi nggak turun hujan, sumber air di sini akan mengering," terang Ginarto, salah satu warga Nglembu, Desa Pagerejo, Kecamatan Ngadirojo, Minggu (6/10). Gunarto merupakan satu dari sekitar 130 warga dusun setempat yang terancam pasokan air bersihnya. Sampai saat ini, masih ada dua sumber air yang menjadi andalan warga untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, yakni sumur buatan dan mata air alami. Hanya saja debit kedua terus menyusut dan tak mampu lagi diambil dalam waktu singkat, sehingga memaksa warga mengantri. Menurut Gunarto, jika nanti sumber sampai benar-benar tak dapat diharapkan lagi, mereka tak punya pilihan lain dan harus mencari sumber air alternatif lainnya. Malangnya, jaraknya dengan pemukiman cukup jauh melalui perbukitan dengan kondisi naik turun. Tentu saja kondisi itu dicemaskan warga. Terlebih bagi mereka yang sudah tidak muda lagi. "Jaraknya sekitar 1,5 kilometer. Sumbernya ada di tebing. Jadi harus dialirkan pakai bambu," ucapnya. Warga lainnya, Seni, mengatakan, karena jarak yang jauh itu, kapasitas air dalam jerigennya juga berkurang. Perempuan paruh baya ini mengaku dirinya tak mampu lagi jika harus menggendong air lebih dari lima liter. Karenanya, Seni harus bolak-balik ke sumber air dengan membawa jerigen atau timba. "Yen kulo paling pol (kalau saya maksimal bawa air) lima liter," kata dia. Beberapa waktu lalu, Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan Dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Pujono, mengungkapkan, ada delapan wilayah kecamatan di kota kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini yang masuk kawasan krisis air, yakni Kecamatan Donorojo, Punung, Pringkuku, Pacitan, Kebonagung, Arjosari, Bandar, dan Ngadirojo. Dari delapan kecamatan, Punung menjadi kawasan dengan jumlah desa krisis air bersih terbanyak, yakni 10 desa. Kecamatan Pacitan yang notabene kawasan kota juga tak luput dari kesulitan air bersih. Ada dua desa yang telah melaporkan kesulitan mendapatkan air layak konsumsi itu, yaitu Desa Tambakrejo dan Sambong. David Eka Kuncara Post Date : 07 Oktober 2013 |