Investor Singapura Tertarik Biayai Proyek Air Bersih Lamongan

Sumber:tribunnews.com - 16 April 2013
Kategori:Air Minum

International Enterprise (IE) Singapore tertarik menanamkan modalnya di Lamongan  untuk membangunan proyek air bersih senilai Rp 150 miliar yang akan memenuhi kebutuhan air bersih untuk industri maupun masyarakat di wilayah Pantura.

IE Singapore tertarik setelah bupati memberikan  paparan dalam Indonesia Infrastructure Fast Track Seminar Series (IIFTSS), 26-27 November tahun lalu di The Ritz Carlton, Jakarta. Proyek ini sendiri, studi kelayakannya yang berupa Initial Review of Pre Feasibiility Study (FS) dan Final Review of Pre FS difasilitasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Ternyata paparan Fadeli direspons  dengan kedatangan Direktur Pusat IE, Florence Loh bersama dua asistennya yang beraudiensi dengan Bupati Lamongan Fadeli di ruang kerjanya, Selasa (16/4/2013).

Dalam pertemuannya, Florence Loh mengungkapkan bertanggungjawab di wilayah Surabaya dan Indonesia Timur. Sementara IE Singapore adalah sebuah agensi di bawah Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, dengan sasaran membantu industri Singapura mengembangkan perusahaan di luar negeri.

Disebutkannya, IE Singapura juga mewakili Departemen Perdagangan dari Kedutaan Singapura yang bertempat di Jakarta.

”Proyek di pantura Lamongan ini diperkirakan akan menelan investasi hingga Rp 150 miliar. Nilai investasi itu meliputi intake dan jaringan pipa transmisi, instalasi pengolahan air (IPA) serta reservoir dan jaringan pipa distribusi,” kata Loh.  Sementara Lamongan akan menanggung biaya pembebasan lahan sekitar Rp 3,75 miliar.

Proyek ini mampu menyediakan kebutuhanair minum 200 liter/detik melalui mekanisme BOT ( build, operate, transfer). Sementara wilayah layananannya meliputi Kecamatan Paciran, Brondong, Solokuro dan Laren. Jumlah populasi di empat kecamatan itu mencapai 167.825 jiwa di tahun 2015, dan proyek ini melayani 41 persennya.

Sementara pengelolaan air kapasitasnya mencapai 200 liter/detik tersebut diberikan pada dua pihak. Yakni PDAM sebesar 80 liter/detik untuk melayani rumah tangga. Dan Hippam sebesar 40 liter/detik untuk melayani industri.

Air bakunya diambilkan dari sudetan Sedayulawas dengan volume 2,1 juta meter kubik, Rawa Jabung sebesar 30,5 juta meter kubik dan total cadangan sumber air baku sebanyak 17,35 meter kubik.

Direncanakan, 2 unit pipa intake yang dibangun berkapasitas 215 liter perdetik lengkap dengan sistem perpompaan. Kemudian dibangun pula jaringan pipa transmisi sepanjang 15 kilometer diameter 550 mm.

IPA dibangun lengkap dengan fasilitas pembersih dan disinfektan. Selanujutnya reservoir distribusi induk berkapasitas 3 ribu meter kubik akan disambungkan dengan jaringan pipa distribusi sepanjang 19 kilometer untuk mengisi reservoir di Paciran dan Brondong serta Laren dan Solokuro.

Sementara itu Fadeli kepada Florence Loh mengungkapkan peluang industri air bersih baik untuk industri maupun rumah tangga di Lamongan sangat potensial. Ditunjukkan, saat ini di pantura  berdiri banyak industri besar yang membutuhkan suplai air bersih.

“Industri di pantura Lamonga masih terbuka untuk terus berkembang. Terlebih dari produksi ikan Lamongan yang tahun lalu mencapai 109.511 ton, baru sekitar 30 persen yang diserap oleh industri cold storage, “ ungkapnya.

Dipaparkan, ketika bendung gerak Sembayat rampung dikerjakan, Lamongan bakal memiliki long storage sepanjang 67 km dari Sungai Bengawan Solo. Dan air bakunya diperkirakan mencapai 30 juta meter kubik



Post Date : 17 April 2013