|
PEKALONGAN - Banjir akibat rob dua hari terakhir sampai kemarin menjadikan kawasan Pekalongan Utara seperti lautan. Itu terjadi akibat dua tanggul masing-masing di Krematorium dan Pure jebol, sehingga meluap ke jalan dan permukiman warga. Rob membanjiri jalanan dan memasuki perkampungan warga dengan ketinggian lutut orang dewasa. Di perkampungan warga, banjir air laut tersebut menggenangi jalanan mencapai ketinggian paha orang dewasa. Bahkan di jalan-jalan utama seperti WR Supratman di kawasan Tempat Pelelangan Ikan serta Pantai Pasir Kencana, ketinggiannya mencapai lutut orang dewasa. Kendati demikian aktivitas kegiatan warga tetap berjalan lancar dan mereka seperti sudah terbiasa dengan fenomena alam seperti itu. Warga juga siap dengan sepatu boot anti air untuk pergi menuju ke tempat kerja masing-masing. Tri (31), warga Kelurahan Panjang Wetan mengatakan, dua bulan terakhir rob sering terjadi dan menggenangi jalanan dengan ketinggian lutut orang dewasa, hingga banyak kendaraan mogok. “Munculnya tidak tentu, kadang pagi kering, jam 11.00 air naik dan jam 2 siang sampai jam 4 sore banjir. Nanti surut lagi dan banjir lagi. Namun, dua hari dari kemarin sampai hari ini air bertahan tinggi dan surut sebentar saat malam hingga menjelang pagi hari terus naik lagi,” tandas dia. Penanggulangan Sementara, Eko salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Panjang Baru, Pekalongan Utara mengatakan, air rob mulai naik ke pemukiman warga sejak pagi hari. Namun, ketinggian mencapai puncaknya saat pukul 10.00. Parahnya rob di kawasan Pekalongan Utara dua hari terakhir diduga akibat tanggul barat Krematorium dan sebelah pure jebol. Hingga saat ini belum ada upaya penanggulangan dua tanggul yang jebol tersebut. “Kondisi banjir rob terparah ada di wilayah Panjang Wetan, Panjang Baru, Kandang Panjang, Bandengan dan Pabean. Semuanya tergenang dan masuk ke dalam rumah-rumah warga sampai batas lutut,” ungkap Eko. (H52-49,15) Post Date : 26 Juli 2013 |