|
GARUT, (PR).-Sedikitnya 95 warga Kec. Leuwigoong diserang diare dan muntaber dalam beberapa hari terakhir pasca-Lebaran. Sebagian dari mereka dirawat di puskesmas, rumah sakit, dan berobat jalan. Diperkirakan, jumlah penderita diare dan muntaber sebenarnya jauh lebih banyak lagi bila ditambahkan dengan para penderita dari luar Kec. Leuwigoong. Seperti dari Kec. Cibiuk, Limbangan, Malangbong, Kersamanah, Cibatu, Tarogongkidul, Tarogongkaler, Samarang, dan Banyuresmi. Namun hingga Minggu (5/11) tidak terdapat laporan adanya korban meninggal dunia akibat serangan diare dan muntaber tersebut. "Sampai Jumat, ada sebanyak 63 orang warga Kec. Leuwigoong yang menderita diare dan muntaber. Namun, petugas kesehatan mencatat ada sebanyak 18 orang warga yang berobat jalan di Puskesmas Leuwigoong sejak pagi tadi (kemarin), ditambah sebanyak 14 orang warga yang diobati di lokasi tempat tinggal warga", kata Camat Leuwigoong Drs. Imam Suprayogi, Minggu (5/11). Menurut Imam, sejak kasus diare dan muntaber merebak di Kec. Leuwigoong, pihaknya bersama Dinas Kesehatan dan pihak terkait lainnya langsung membentuk Posko Siaga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Posko tersebut disiagakan selama 24 jam dengan melibatkan para petugas yang bekerja secara bergiliran. Selain dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit, dalam upaya menangani diare dan muntaber maka para petugas kesehatan juga mendatangi lokasi tempat tinggal warga. Di sana petugas meminta warga penderita diare dan muntaber berkumpul di suatu tempat untuk diberikan pengobatan sekaligus penyuluhan. (A-112/B.117) Post Date : 06 November 2006 |