|
Kepala Dinas Pertambangan, Energi dan Mineral Pemkab Natuna, Ilham Kauli, mengungkapkan, kandungan air bersih di Pulau Sedanau mulai menghawatirkan. Volume air bawah tanah yang selama ini dimanfaatkan masyarakat semakin berkurang. Menurut Ilham, hal ini disebabkan semakin banyaknya sumur bor yang dibuat masyarakat setempat. Tentunya penggalian sumur bor tanpa dibatasi akan berdampak kekeringan kedepannya. Sementara kandungan air bersih bawah tanah sangat terbatas. “Jika sumur bor terus dibuat, kandungan air bawah tanah di Pulau Sedanau akan semakin menghawatirkan,” kata Ilham Kauli. Dikatakan Ilham, berdasarkan hasil penelitian oleh Tim Penelitian Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkugan beberapa waktu lalu, Natuna merupakan bukan daerah cekungan yang memiliki kandungan air yang berlimpah. Secara geologis, Natuna terdiri dari pulau-pulau kecil, sehingga pada situasi tertentu akan terjadi krisis air. “Salah satunya di Pulau Sedanau. Pemanfaatan air bersih di pulau ini harus dibatasi. Khawatirnya, jika kandungan air bercampur dengan resapan air laut, akan berdampak kesehatan masayarakat,” pungkasnya.
Post Date : 17 Juni 2013 |