|
SEMARANG – Sampah masih menjadi persoalan utama di Kota Semarang. Tingginya volume sampah di saluran air dinilai menghambat penyusutan banjir di Simpanglima dan Johar. Selain itu, sampah juga kerap merusak mesin pompa air. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Alam-Energi Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM) Kota Semarang Agus Riyanto mengatakan, pembangunan long storagedi Kampungkali dan drainase di Johar kini telah selesai. Pembangunan rumah pompa di dua wilayah itu pun sudah rampung.Namun hal itu belum dapat memberikan menjamin cepat surutnya banjir di Simpanglima dan Johar. “Yang menjadi kendala sekarang, banyak tumpukan sampah di dalam saluran air. Sampah itu dapat menghambat aliran air dan membuat rusak mesin pompa. Utamanya sampah plastik, kayu, dan kain,” katanya saat meninjau saluran air di kawasan Kampungkali dan Johar,kemarin. Dalam sehari, dua dump truck dikerahkan untuk mengangkut sampah di saluran air sekitar rumah pompa. Di aliran Kali Semarang,kawasan Johar, bahkan tumpukan sampah lebih banyak lagi.“Di aliran Kali Semarang, dalam sehari bisa membutuhkan empat truk untuk mengangkut sampah tersebut,” katanya. Karena itu, Agus Riyanto mengimbau kepada masyarakat untuk mendukung pengentasan banjir di Kota Semarang, yakni dengan tidak membuang sampah di aliran sungai atau saluran. Rumah pompa di Kampungkali memiliki kapasitas 3.000 liter/detik (dua pompa). Dengan kekuatan pompa tersebut dan long storage yang sudah dibangun, diharapkan dapat mempercepat penyusutan genangan air di kawasan Simpanglima, Singosari,Pleburan, dan sekitarnya. Sedangkan pompa di kawasan Johar dan Agus Salim memiliki kapasitas masingmasing 600 liter/detik. Menurut operator rumah pompa Johar,Tri Waluyo,29, dengan adanya pompa air itu, genangan di kawasan Johar dan Agus Salim lebih cepat surut. Jika sebelumnya sangat lama membutuhkan 3-4 jam,sekarang sekitar 15 menit sudah surut. “Setiap air rob atau banjir akan naik ke permukaan jalan, mesin pompa langsung dihidupkan. Kita standby 24 jam memantau saat hujan dan rob mulai tinggi. Jadi sebelum air naik kita sedot dengan pompa,”paparnya. Tingginya volume sampah di Kota Semarang juga diakui Kepala UPTD Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Semarang, Suhadi. Menurutnya, volume sampah yang masuk di TPA di Kelurahan Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan ini antara 800-900 ton.“Volume ini mengalami peningkatan, sebab pada musim kemarau hanya berkisar 750 ton per hari,”katanya kepada SINDO, kemarin. Ratusan ton sampah itu,diambil dari tempat pembuangan sampah (TPS) yang berada di 16 kecamatan di Kota Semarang. Dalam sehari, setidaknya ada 340 truk penangkut sampah dari TPS-TPS tersebut. m abduh/amin fauzi Post Date : 22 Februari 2013 |