Kelola Sampah Berbasis Masyarakat

Sumber:padangekspres.co.id - 22 April 2013
Kategori:Sampah Luar Jakarta

Pada tahun 2015 penduduk dunia diperkirakan mencapai 9 miliar jiwa. Hal itu akan memicu meningkatnya kerusakan sanitasi akibat pencemaran lingkungan hidup, gas rumah kaca dan ancaman bencana. Di negara berkembang seperti Indonesia, persoalan sanitasi diperparah belum efisiennya pengelolaan sampah.

 

Demikian disampaikan Menteri Ling­kungan Hidup, Balthasar Kambuaya saat mencanangkan Gerakan Indonesia Ber­sih (GIB) di GOR H Agus Salim Padang, kemarin (21/4). Pencanangan GIB meru­pakan momentum me­ning­katnya komit­men masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Padang merupakan kota ke-15 pencanangan GIB, setelah didek­larasikan secara resmi Wakil Presiden Boediono pada Desember 2012.

 

Menteri Lingkungan Hidup didampingi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Wali Kota Padang Fauzi Bahar. Baltashar mema­parkan, sampah yang belum terkelola itu biasanya tersebar di jalan, lahan kosong dan bantaran sungai. Akibatnya, terjadi pen­ce­maran air, tanah dan udara.

 

Jika dibiarkan, dapat ber­pengaruh pada kesehatan ma­nusia. Solusinya, kata Balt­hasar, perlu dikembangkan sistem manajemen persam­pahan yang efisien dan berba­sis masyarakat. Mengubah pola pikir masyarakat, dari membuang kepada meman­faatkan sampah. Diikuti pe­nye­diaan sarana pendukung oleh pemerintah. “Seluruh elemen harus komit meme­rangi sampah,” jelas Balthasar didampingi istrinya Diana Balthasar.

 

GIB inisiatif pemerintah me­laksanakan amanat UU 18 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah 21 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah dan Sanitasi. “Penan­da­ta­nga­nan oleh 15 menteri saat pen­deklarasian dengan Wapres akhir tahun lalu itu, menun­jukkan komitmen bersama untuk memerangi sampah. Peperangan itu bukan lagi urusan lingkungan hidup se­ma­ta, melainkan juga urusan Kementerian Agama, Kemen­terian Kesehatan, Kemen­terian Kehutanan, Kemen­terian Pertanian, TNI/Polri, dan beberapa lembaga ter­kait,” ujarnya.

 

Selain pencanangan GIB, kegiatan juga dirangkai de­ngan peringatan Hari Bumi dan Hari Kartini. Ditandai hadirnya 25 srikandi berse­peda keliling Indonesia, dimu­lai dari Aceh. Menempuh jarak 1.300 km selama 16 hari perja­lanan. “Pencanangan GIB me­ru­pakan upaya memotivasi dan men­dorong masyarakat semakin peduli pada keber­sihan ling­kungan,” kata alum­ni Universitas Cenderawasih ini.

 

Wali Kota Padang, Fauzi Bahar mengatakan, terdapat 26 bank sampah di Padang yang tersebar di kompleks-kompleks perumahan, sekolah dan perguruan tinggi. “Rin­ciannya, di kompleks peru­mahan ada 6 unit, 19 di sekolah dan 1 unit di perguruan tinggi. Sampah-sampah ini perlu di­ke­lola, agar nantinya menjadi sumber ekonomi,” katanya.

 

Sementara itu, Gubernur Irwan Prayitno mengatakan, kebersihan lingkungan meru­pakan sesuatu kebutuhan da­lam menata kehidupan sehari-hari. Membersihkan tempat tinggal, dapur, tempat tidur dan ruang makan sesuatu hal kecil tapi akan mempengaruhi pola hidup yang baik, sehingga akan mem­beri dampak pada keseharian kepribadian tiap orang.

 

“Orang-orang yang selalu memperhatikan hal-hal kecil terkait kebersihan lingkungan akan memperlihatkan sikap yang sehat, riang, senang dan peduli sesama. Jika di ling­kungan lain masih kurang bersih memperlihatkan kehi­du­pan yang belum sehat,” ungkapnya.



Post Date : 23 April 2013