|
Pada tahun 2015 penduduk dunia diperkirakan mencapai 9 miliar jiwa. Hal itu akan memicu meningkatnya kerusakan sanitasi akibat pencemaran lingkungan hidup, gas rumah kaca dan ancaman bencana. Di negara berkembang seperti Indonesia, persoalan sanitasi diperparah belum efisiennya pengelolaan sampah.
Demikian disampaikan Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya saat mencanangkan Gerakan Indonesia Bersih (GIB) di GOR H Agus Salim Padang, kemarin (21/4). Pencanangan GIB merupakan momentum meningkatnya komitmen masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Padang merupakan kota ke-15 pencanangan GIB, setelah dideklarasikan secara resmi Wakil Presiden Boediono pada Desember 2012.
Menteri Lingkungan Hidup didampingi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Wali Kota Padang Fauzi Bahar. Baltashar memaparkan, sampah yang belum terkelola itu biasanya tersebar di jalan, lahan kosong dan bantaran sungai. Akibatnya, terjadi pencemaran air, tanah dan udara.
Jika dibiarkan, dapat berpengaruh pada kesehatan manusia. Solusinya, kata Balthasar, perlu dikembangkan sistem manajemen persampahan yang efisien dan berbasis masyarakat. Mengubah pola pikir masyarakat, dari membuang kepada memanfaatkan sampah. Diikuti penyediaan sarana pendukung oleh pemerintah. “Seluruh elemen harus komit memerangi sampah,” jelas Balthasar didampingi istrinya Diana Balthasar.
GIB inisiatif pemerintah melaksanakan amanat UU 18 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah 21 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah dan Sanitasi. “Penandatanganan oleh 15 menteri saat pendeklarasian dengan Wapres akhir tahun lalu itu, menunjukkan komitmen bersama untuk memerangi sampah. Peperangan itu bukan lagi urusan lingkungan hidup semata, melainkan juga urusan Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian, TNI/Polri, dan beberapa lembaga terkait,” ujarnya.
Selain pencanangan GIB, kegiatan juga dirangkai dengan peringatan Hari Bumi dan Hari Kartini. Ditandai hadirnya 25 srikandi bersepeda keliling Indonesia, dimulai dari Aceh. Menempuh jarak 1.300 km selama 16 hari perjalanan. “Pencanangan GIB merupakan upaya memotivasi dan mendorong masyarakat semakin peduli pada kebersihan lingkungan,” kata alumni Universitas Cenderawasih ini.
Wali Kota Padang, Fauzi Bahar mengatakan, terdapat 26 bank sampah di Padang yang tersebar di kompleks-kompleks perumahan, sekolah dan perguruan tinggi. “Rinciannya, di kompleks perumahan ada 6 unit, 19 di sekolah dan 1 unit di perguruan tinggi. Sampah-sampah ini perlu dikelola, agar nantinya menjadi sumber ekonomi,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Irwan Prayitno mengatakan, kebersihan lingkungan merupakan sesuatu kebutuhan dalam menata kehidupan sehari-hari. Membersihkan tempat tinggal, dapur, tempat tidur dan ruang makan sesuatu hal kecil tapi akan mempengaruhi pola hidup yang baik, sehingga akan memberi dampak pada keseharian kepribadian tiap orang.
“Orang-orang yang selalu memperhatikan hal-hal kecil terkait kebersihan lingkungan akan memperlihatkan sikap yang sehat, riang, senang dan peduli sesama. Jika di lingkungan lain masih kurang bersih memperlihatkan kehidupan yang belum sehat,” ungkapnya. Post Date : 23 April 2013 |