|
JAYAPURA, KOMPAS — Ratusan keluarga yang terkena banjir di sejumlah kelurahan di Kota Jayapura, Papua, kesulitan mengakses air bersih selama dua hari terakhir. Ratusan pipa yang memasok air bersih kepada warga di Jayapura pun rusak karena diterjang banjir. Hari Sabtu lalu Jayapura dilanda banjir dan longsor, yang diakibatkan oleh hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah itu. Akibatnya, sejumlah wilayah permukiman dan fasilitas publik tergenang setinggi 50 sentimeter hingga 1,5 meter. Lima warga tewas. Berdasarkan pantauan Kompas di Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Utara, Senin (24/2), puluhan warga berdesakan untuk mengambil air dari pipa perusahaan daerah air minum (PDAM) milik warga yang tidak rusak. Di wilayah itu, 60 pipa yang digunakan 200 keluarga hilang terbawa arus banjir. Menurut Ari Lamane (29), warga Kelurahan Gurabesi, ia harus mengantre untuk mendapatkan air bersih. ”Pipa air bersih di rumah saya terbawa banjir,” kata dia lagi. Hasnah (54), warga lain, meminta Pemerintah Kota Jayapura menyediakan air bersih bagi warga secara gratis. Kepala PDAM Jayapura Abdul Petonengan menuturkan, rusaknya dua sumber di wilayah Kloofkamp dan Polimak menyebabkan warga tak bisa mendapatkan air bersih. ”Pipa di wilayah itu patah karena terjangan banjir dan longsor. Total kerugian akibat bencana ini mencapai Rp 610 juta,” papar dia. Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal (TNI) Christian Zebua menuturkan, TNI siap membantu Pemerintah Kota Jayapura untuk memperbaiki pipa air bersih yang rusak. Pihaknya menyediakan tenaga empat satuan setingkat kompi (SSK) untuk membantu pemerintah dalam mengatasi dampak musibah ini. ”Saat ini, kami memberikan bantuan 1,5 ton beras, 100 dus mi instan, dan 35 dus ikan kaleng kepada warga yang tertimpa musibah,” ujar dia. Satu SSK sekitar 100 orang. Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano mengharapkan setiap ketua RT dan RW di wilayah yang tertimpa musibah bereaksi cepat menyampaikan keluhan warga kepada pemerintah. Sementara itu, di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin, dilaporkan, banjir yang menggenangi wilayah lima kecamatan mulai surut. Warga yang mengungsi pun kembali ke rumah masing-masing. (FLO/RWN) Post Date : 25 Februari 2014 |