Meski Diguyur Hujan, Warga Lereng Merapi Kesulitan Air Bersih

Kesulitan air bersih bagi 1576 kepala keluarga Desa Jemowo, Musuk, Boyolali hingga saat ini masih dirasakan. Meski hujan masih menguyur wilayah yang berada di lereng Gunung Merapi, namun belum mampu mencukupi ketersediaan air bagi warga yang digunakan untuk MCK dan memandikan hewan ternak sapi.

Sumber air Suden, satu-satunya sumber air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi 1576 kepala keluarga Desa Jemowo. Hanya saja debit air sumber yang hanya 0,6 liter perdetik tidak mampu mencukupi kebutuhan air bagi warga.

Warga pun terpaksa membeli air tangki yang harganya Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu, warga juga terpaksa memanfaatkan air hujan untuk mencukupi kebutuhan mereka. Desa ini sendiri sempat mengajukan bantuan ke pemerintah agar mendapatkan program air minum dan sanitasi berbasis masyarakat Pamsismas, namun ditolak karena kecilnya debit air Suden.

“Harapan kami ya melalui Pamsismas, tapi ditolak karena debit air tidak sesuai ketentuan, selain itu, di Jemowo kontur geologi dibawah tanah tidak ada serapan air, sumber Suden sendiri berasal dari rembesan air bebatuan,” ungkap Kepala Desa Jemowo, Untung Widada, ditemui di lokasi.

Untuk saat ini, air dari sumber Suden dialirkan menggunakan mesin pompa, sebelumnya warga terpaksa mengambil sendiri ke sumber air. Sementara jarak sumber air dengan pemukiman penduduk mencapai 2 kilometer dan harus melewati tebing yang curam.

Post Date : 12 Juni 2013