|
Pemprov DKI Jakarta dan Jawa Barat bekerja sama dalam upaya menyimpan air hujan ke dalam tanah untuk kelak dapat dipanen di saat dibutuhkan. Kerja sama pemanenan air tersebut dilakukan melalui deklarasi yang ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Sekretaris Daerah Jabar Peri Suparman yang mewakili Gubernur Ahmad Heriawan disaksikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. "Deklarasi dua gubernur ini menyatakan untuk memanen air supaya air hujan tidak sia-sia masuk ke sungai dan dibuang ke laut, tapi dimasukkan dulu ke dalam tanah. Sebagai menteri saya mendukung itu," kata Djoko Kirmanto saat penandatanganan deklarasi itu di Jakarta, Kamis. Djoko mengatakan membicarakan masalah air adalah membicarakan kehidupan manusia. Menurut dia, jumlah manusia terus bertambah banyak tetapi jumlah air tidak bertambah, justru bertambah kotor. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan pihaknya sedang memulai untuk bisa memanen air. Salah satu program yang sedang berjalan saat ini adalah pembenahan waduk pluit dan pengadaan sumur resapan di gedung-gedung. "Setiap gedung harus ada sumur resapan supaya air hujan tidak mengalir di permukaan tapi masuk ke tanah. Air hujan yang sudah terlanjur masuk ke sungai ditampung ke waduk untuk digunakan sebagai air baku. Namun, kalau waduknya seperti Pluit bagaimana bisa dipanen," kata Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo. Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Luky Eko Wuryanto mengatakan inti dari deklarasi itu adalah pernyataan tekad bersama DKI Jakarta, Jawa Barat dan Kementerian Pekerjaan Umum. "DKI Jakarta, Jawa Barat dan Menteri PU bertekad bersama untuk mempromosikan dan bekerja sama dengan pemerintah pusat, swasta dan masyarakat untuk meningkatkan keterpaduan pengelolaan sumber daya air," tuturnya. Deklarasi itu juga untuk mendorong kegiatan pemanenan air melalui reboisasi hutan, pengendalian erosi, restorasi situ, membangun sumur resapan dan tampungan air bawah tanah. Post Date : 31 Mei 2013 |