Tak Maksimal, Dewan Kritik Perda Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah di Bali menuai kritikan. Anggota DPRD Bali pendatang baru,  Nyoman Tirtawan mengatakan persoalan sampah bisa menjadi bom yang akan mencoreng citra pariwisata Bali. Apalagi, Perda Provinsi Bali No 5/2011 tentang Pengelolaan Sampah belum dijalankan optimal, bahkan terkesan hanya menjadi “sampah”.

“ Persoalan sampah ini menjadi permasalahan serius bagi Bali. Implementasi Bali Clean and Green eksekusinya tidak terintegrasi. Ada Perda tentang Pengelolaan Sampah tapi tak jalan  bahkan hanya menjadi ‘sampah’ tidak ada gunaganya. Kalau terus begini Bali bisa menjadi pulau sampah dan ditinggal wisatawan,”kritik Tirtawan, Rabu (24/9).

Politisi NasDem (Nasional Demokrat) asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng itu menegaskan pihak eksekutif  harus konsisten menegakkan aturan terkait pengelolan sampah, termasuk menghukum pihak-pihak yang membuang sampah sembarangan dan merusak lingkungan. Ditambahkannya,  mesti ada desentralisasi pengelolaan sampah di masing-masing desa di Bali. Artinya tiap-tiap desa harus mengelola sampah secara mandiri dengan melibatkan semua komponen masyarakat desa, termasuk penyiapan infrastruktur. 

Post Date : 29 September 2014