|
Masyarakat dinilai kurang merespon pentingnya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Padahal hal itu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Penilaian itu disampaikan Khairul dari Kelompok Kerja (Pokja) STBM Tegal Sari Mandala (TSM) III dan peserta Pokja STBM Kota Bangun dalam Pertemuan Inisiasi ‘Membuka Simpul Komunikasi, Menjalin Kemitraan Dalam Menyeimbangkan dan Menerapkan STBM di Kota Medan', Rabu (29/5) di Grand Elite Hotel, Medan. “Banyak masyarakat yang kurang merespon walaupun sudah ada yang mengerti lima pilar STBM seperti pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS),” ujar Khairul dalam acara yang dilaksanakan High Five. Sekretaris Dinas Kebersihan Medan Indra Gunawan menjelaskan bahwa tugas operasional kebersihan juga dilimpahkan ke kecamatan dan kelurahan. Pihaknya juga memberikan bimbingan teknis kepada 1.500 petugas Melati Bestari serta rencana mengadakan 100 becak bermotor pengangkut sampah tahun ini. Sementara Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Medan Odentara mengemukakan soal adanya anggaran Rp75 juta yang diberikan kepada seluruh Puskesmas di Indonesia termasuk 39 di Medan. Dana itu juga untuk program kesehatan lingkungan. “Tahun ini ada tiga kegiatan sosialisasi STBM yaitu sosialisasi makanan dan minuman di pertengahan Juli nanti, pembinaan dan pengawasan depot air minum, dan pembinaan lingkungan dan kelurahan yang bersih dan sehat," jelas Odentara seraya menambahkan adanya kerjasama Pokja STBM High Five dan Puskesmas. Pentingnya STBM ini juga dirasakan perwakilan Sekolah Dasar (SD) 064975 TSM III Ritawati Sihombing dan Rapila Kurniati dari SD Surya Bakti Kota Bangun. Menurut keduanya sejak adanya High Five dengan program STBM di sekolah dasar minat anak untuk cuci tangan pakai sabun semakin meningkat, juga sudah membuang sampah dengan baik di tempatnya. Sanitarian dari Puskesmas Tegal Sari Romi menyampaikan tiga program yang dilakukan yaitu pemberantasan sarang nyamuk setiap minggu, pemeriksaan rumah sehat setiap bulan, dan pemberantasan jentik nyamuk secara berkala. “Tantangannya masyarakat ada yang tidak menerima dan solusinya saya bersama kepala lingkungan turun ke rumah warga,” katanya. Perwakilan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Medan Vera mengemukakan fungsi bank sampah yang dibangun di Medan Deli, Medan Tuntungan, dan Medan Selayang. "Tahun ini juga akan dibangun IPAL Komunal di rumah susun,” ungkapnya. Azwir Purba dari High Five yang membuka acara berharap kepada jurnalis agar masalah sanitasi menjadi objek pemberitaan dan pihaknya mengagendakan pelatihan jurnalisme kota. Distrik Team Leader STBM Deni Andayuni menerangkan dalam pertemuan itu dihasilkan kesepakatan pertemuan reguler dua bulan sekali. KJPS dan High Five menginisiasi masyarakat untuk menulis pengalaman-pengalamannya. Pokja STBM bisa jadi advokator dan hasil monitoring program. “Pertemuan juga menghasilkan adanya komitmen dinas kesehatan dan dinas kebersihan mensosialisasikan program STBM,” ujar Deni.
Post Date : 31 Mei 2013 |