|
GROBOGAN - Sejumlah 143 rumah di Dusun Mlakas Desa Lemah Putih, Kecamatan Brati terendam banjir, Kamis (23/1). Tak hanya itu puluhan hektare padi berusia sekitar dua bulan turut terendam. Kerugian ditaksir ratusan juta. Kades Lemah Putih, Hartoyo mengatakan banjir, disebabkan sungai tidak lagi mampu menampung debit air yang terus meningkat. Apalagi Dusun Mlakas merupakan tempat bertemunya lima aliran anak sungai. Yakni Sungai Tengaran, dua anak sungai Grobogand an dua anak Sungai Jangkungharjo. Dijelaskannya, air mulai naik ke pemukiman pada Kamis (23/1) pukl 04.00. Curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan ketinggian air naik lagi pada sekitar pukul 08.00 dan 12.00. "Di dalam rumah ketinggianya sekitar 30-50 cm. Kalau jalan sudah tidak bisa dilewati kendaraan," kata Hartoyo pada Suara Merdeka Kamis (23/1) malam. Akibatnya, ratusan warga harus mengungsi ke tempat tetangga atau kerabat yang rumahnya terbebas dari genangan air banjir. Camat Brati Bambang, L Lagiyono mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dirinya mengakatan Sekda Grobogan Sugiyanto juga sudah datang melihat korban banjir dan memberikan bantuan logistik. "Sampai saat ini belum dibuat tempat pengungsian. Karena warga masih bisa tinggal di tetangga atau kerabatnya, Sampai saat ini kami siaga. Terutama jika debit air naik dan harus ada evakuasi secara cepat," kata Bambang. Terpisah, Kabid Kedaruratan BPBD Grobogan Titi Rahayuningsih mengatakan BPBD sudah datang ke lokasi namun. Melihat kondisi, belum diperlukan mendirikan tempat pengungsian yang terpusat. Namun pihaknya sudah memberikan bantuan makanan. "Makanan siap saji sudah kami dikirim. Agar membantu warga yang terkena banjir," kata Titi. Selain di Desa Lemah Putih, banjir juga menggenangi jalanjalan di Desa Temon. Salah satu warga, Sudarmin(54) asal Dusun Rangsi RT 4 RW 2 Desa Temon mengatakan air naik pada Rabu malam. "Alhamdulillah air tidak sampai masuk ke permukiman," kata Sudarmin. (H81-72) Post Date : 24 Januari 2014 |